‘Drama’ Payung Biru Jokowi dan Presiden Korsel

Internasional – Suasana persahabatan terasa sangat kental saat Presiden Joko Widodo dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menanam pohon bersama di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (9/11/2017). Penanaman dilakukan seusai pertemuan bilateral bersama delegasi kedua negara.

Jokowi bersama Presiden Korsel Moon Jae-in tampak kompak berjalan ke halaman dengan setelan jas hitam mereka. Keduanya rela berhujan-hujan di bawah naungan payung biru. Bogor memang diguyur hujan cukup deras bahkan sejak sebelum Presiden Korsel Moon Jae-in tiba di sana.

Setelah berjalan kaki sekitar 30 meter, mereka tiba di lokasi penanaman pohon gaharu.

Awalnya, Presiden Korsel Moon Jae-in hendak memberikan payung birunya kepada staf. Tetapi, Jokowi meminta payung biru itu dan menaunginya ke tubuh Moon Jae-in selama Presiden Korsel itu menanam bibit pohon.  Jae-in pun tersenyum saat dipayungi Jokowi.

Seusai menanam bibit pohon gaharu, Jokowi memberikan kembali payung biru Moon Jae-in. Adapun payung biru-nya, Jokowi berikan kepada staf.

Presiden Korsel tampaknya ingin membalas kesantunan Jokowi. Kali ini, Moon Jae-in meraih payung biru dan memayungi Jokowi. Hingga kedua kepala negara ini sepayung berdua. Jokowi pun tersenyum sambil menyerok tanah.

Usai menanam pohon, mereka kembali berjalan dan bersiap untuk blusukan ke Bogor Trade Mall.

Menanam pohon bersama kerap dilakukan Jokowi bersama Kepala Negara yang ia anggap dekat seperti Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long.  Penanaman pohon  dilakukan sebagai simbol agar hubungan kedua negara semakin berakar dan kuat di masa mendatang.

Sementara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan dirinya mempunyai beberapa kesamaan dengan Presiden RI Joko Widodo. Salah satu di antaranya adalah soal kebijakan ekonomi.

“Saya dan Presiden Jokowi mempunyai kesamaan, yaitu mengutamakan rakyat dan pengembangan ekonomi bersifat toleran,” ujar Moon.

Meski dia sendiri tak menjelaskan, sejak menjabat menggantikan Park Geun-hye yang dimakzulkan karena kasus korupsi, Moon dilaporkan membawa arah kebijakan ekonomi baru bagi Korsel.

Dia menganut prinsip ekonomi yang sangat liberal untuk menggenjot pemasukan dari usaha kecil menengah dan kesejahteraan pekerja. Dia menaikkan gaji dan meningkatkan layanan sosial Korsel berikut pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.

Untuk membiayai semua program kebijakannya itu, Moon memungut pajak dari orang-orang kaya.

Beberapa kerja sama disepakati mereka seperti peningkatan dalam sektor investasi, industri, infrastruktur, dan ekonomi kreatif.

“Kunjungan ini menjadi kesempatan bagus untuk menumbuhkan kepercayaan bersama dan akan menjadi fondasi kuat pertumbuhan hubungan kedua negara,” kata Moon.

Ia bahkan mengatakan telah mengundang Jokowi kembali mengunjungi Korea Selatan tahun depan sebagai bentuk realisasi kerja sama yang disepakati hari ini. (red/cnn)