Kesehatan – Dilansir dari Reader’s Digest, setelah penyanyi Lady Gaga membahas secara terbuka tentang perjuangannya melawan nyeri pinggul kronis, dunia mulai tersadar bahwa gejala artritis rematoid bisa menyerang wanita muda yang sehat. Artinya, penyakit ini juga mengintai generasi milenial seperti Anda.
Sebagai generasi usia produktif, Anda tak boleh terlena dengan kemampuan yang dimiliki tubuh sekarang. Pasalnya, beragam penyakit yang muncul di hari tua nanti biasanya berhubungan dengan kebiasaan Anda di masa muda.
Jadi, kini saatnya Anda membuang jauh pikiran penyakit radang sendi hanya dialami oleh kaum lansia. Sudah waktunya untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan dan menjaga kecukupan waktu istirahat.
Tidak mengenal usia atau jenis kelamin
Penyakit artritis diketahui lebih banyak menyerang kaum wanita. Meski demikian, bukan berarti pria terbebas dari serangan artritis. Menurut Grace Wright MD, seorang profesor dan rheumatologist dari Langone Medical Center New York, pada intinya penyakit tersebut tidak mengenal batasan apa pun. Tua-muda, pria-wanita, semuanya berpotensi.
Artritis bisa menimpa orang muda berusia 20-40 tahun, dan lonjakan angka penderita artritis lainnya berusia di atas 60 tahun. Penyebabnya hingga kini belum diketahui.
Namun, ada teori umum yang mengaitkannya dengan masalah hormonal. Meski demikian, teori itu dianggap belum tepat. Pasalnya, artritis tidak menyerang penderita yang spesifik. Kemunculan teori umum di atas disebabkan oleh tingginya angka artritis pada generasi pubertas dan generasi menopause.
Gejala awal radang penyakit artritis
Saat terkena artritis, biasanya gejala awal dapat terdeteksi dari kesulitan Anda dalam beraktivitas sehari-hari. Misalnya: Bila awalnya Anda aktif bergerak, mampu melakukan pose yoga dengan baik, bisa memeras pakaian dengan kencang, atau dapat membawa banyak barang, kini menjadi sangat kaku dan mudah sekali lelah.
Hal tersebut terjadi karena adanya pembengkakan sendi yang membuat sendi kaku dan Anda bergerak seperti robot. Namun, saat Anda berpikir bahwa artritis hanya soal permasalahan sendi yang membatasi gerak tubuh, kenyataannya berkata lain.
Dikutip dari Reader’s Digest, kondisi peradangan ini disinyalir bisa memengaruhi seluruh tubuh. Mulai dari memicu kerusakan pada jantung hingga menyebabkan anemia.
Selain itu, apabila pembengkakan terlihat sangat jelas, muncul demam ringan, dan rasa nyeri yang ditimbulkan tidak kunjung hilang selama 4-6 minggu, segera periksakan diri ke dokter.
Hal umum yang menyebabkan Anda terkena artritis
“Selain dari proses penuaan, radang sendi dapat timbul akibat kombinasi beberapa faktor seperti proses autoimun, infeksi, cedera, maupun tingginya kadar asam urat.” jelas dr. Citra Roseno dari KlikDokter.
Proses peradangan tersebut juga bisa lebih cepat terjadi, tergantung dari gaya hidup atau kebiasaan tidak sehat yang kerap dilakukan oleh generasi milenial, seperti:
-
Memiliki berat badan di atas normal
Sendi tubuh akan bekerja lebih keras untuk menopang beban tubuh yang berlebih. Hal ini membuat bantalan sendi menjadi cepat aus dan mempermudah terjadinya gesekan antar tulang. Obesitas dan artritis merupakan penyakit milenial yang saling berkaitan.
-
Sering melakukan gerakan yang berulang pada satu sendi
Seseorang yang bekerja sebagai atlet, penari, pengemudi, ataupun profesi lain yang kerap kali memerlukan gerakan repetitif, rentan terkena kerusakan sendi.
-
Mengonsumsi makanan tinggi kalori dan purin
Terlalu banyak mengonsumsi ikan sarden, kerang, kepiting, udang, daging sapi, jeroan, serta minuman beralkohol bisa memicu asam urat yang berujung pada peradangan sendi.
-
Merokok dan kurangnya aktivitas fisik
Di usia produktif biasanya Anda akan sibuk bekerja dan kehilangan waktu untuk beraktivitas fisik secara rutin. Selain itu, banyaknya tekanan juga memicu Anda menjadi perokok. Hal ini akan berdampak pada tingginya risiko reaksi autoimun pada artritis rematoid.
Cegah dengan cara ini!
Supaya angka peradangan sendi tidak semakin tinggi pada generasi milenial, ada baiknya Anda melakukan hal-hal di bawah ini:
- Menjaga berat badan
- Menghindari cedera sendi saat berolahraga.
- Berhenti merokok
- Mengontrol kadar asam urat
- Memenuhi kebutuhan vitamin D, C, dan glukosamin yang penting untuk menjaga kesehatan sendi.
Karena penyakit artritis ini terbukti bisa menyerang siapa saja tanpa memedulikan usia dan jenis kelamin, Anda patut memberi atensi terhadap penyakit ini. Anda tak mau, kan, merasakan nyeri dan gerak tubuh terbatas di usia muda? Oleh sebab itu, hindari berbagai penyebab artritis dan lakukan berbagai tips pencegahan seperti yang telah dijelaskan di atas. (np/rh)
Sumber: Klik Dokter