Merasa Terancam, PM Lebanon Mengundurkan Diri

Internasional – Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri mengundurkan diri pada hari Sabtu (4/11/2017). Dalam sebuah siaran televisi nasional, ia mengaku, keputusan tersebut diambil karena ada sebuah rencana yang menargetkan hidupnya.

“Kita hidup dalam iklim yang serupa dengan atmosfer yang terjadi sebelum pembunuhan martir Rafik al-Hariri (ayahnya perdana mentri sebelumnya), saya telah merasakan ada yang menargetkan hidup saya,” ujar Hariri dikutip dari Reuters.

Hariri menjadi perdana menteri Libanon akhir tahun lalu setelah sebuah kesepakatan politik yang juga membawa sekutu Hizbullah, Michel Aoun sebagai presiden negara tersebut.

Dalam pernyataannya di televisi, Hariri juga menyerang gerakan Syiah yang didukung Iran, Hizbullah, yang memiliki kekuatan besar di Lebanon. Hizbullah secara politik dominan di Lebanon. Namun, hubungannya dengan Iran dan dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad telah membuat marah beberapa orang Lebanon.

Saad telah mengunjungi Arab Saudi, musuh politik Iran dan Hizbullah, dua kali dalam seminggu terakhir, bertemu dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan pejabat senior lainnya.

Televisi Al Jadeed yang berbasis di Beirut melaporkan, pernyataan pengunduran diri Saad dibuat dan disiarkan dari ibukota Saudi, Riyadh.

Sementara itu, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan telah menerima telepon terkait penguduran diri Hairri dari luar Lebanon. Aoun  mebgaku menantikan kembalinya Hariri untuk mendengar langsung penguduran diri perdana menteri tersebut. (agi/cnn)