Adde Rosi “Potensi Rumahan di Banten Ternyata Kelas Internasional”

RANGKASBITUNG,  beritaindonesianet – Anggota DPR RI Komisi III yang juga istri Wakil Gubernur Banten Adde Rosi Khoerunnisa mengungkapkan kekagumannya terhadap industri rumahan di Provinsi Banten yang ternyata banyak yang berkelas internasional. Hal tersebut diungkapkannya saat sambutan pada acara Pelatihan Digital Marketing dan Tata Boga Bagi Industri Rumahan Perempuan di aula kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Banten, Rabu siang (25/11).

“Potensi rumahan di Provinsi Banten ternyata banyak, dan potensinya ternyata banyak kelas internasional,” ujar Adde Rosi kepada puluhan ibu yang tergabung dalam Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) Kabupaten Lebak.

Menurut Adde Rosi, ibu-ibu peserta UMKM seharusnya tidak minder dengan usaha mereka yang kecil. “Di masa pandemi ini, banyak usaha yang bangkrut tapi malah ibu-ibu ini yang terus berjalan. Jadi ibu-ibu UMKM jangan minder, karena ibu-ibu yang jadi pahlawan ekonomi saat ini.”

Karena itu, kepada peserta pelatihan, Adde Rosi berharap mereka benar-benar memperhatikannya materi  yang ada. “Saya sangat bersyukur dan berharap ada nilai lebih dalam pelatihan. Apalagi saat ini semua bergantung dengan digital,” katanya.

Adde Rossi juga mengajak para peserta UMKM untuk memanfaatkan teknologi yang ada. “Ayo manfaatkan teknologi digital, cari inovasi dan kreativitas. Ibu-ibu kan sering main sosmed. Jangan jadikan sosmed untuk mencari berita hoax dan gosip, tapi buat jadi ladang mencari informasi, dan berjualan online.”

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina berharap agar usaha UMKM yang sudah ada untuk ditumbuhkan kembali. “Ibu-bu harus menjaga wirausaha yang ada.”

Menurut Nina, para anggota UMKM sebenarnya sudah nyaman dengan usaha mereka. “Tapi bagaimana mereka punya ciri khas masing-masing, ini perlu digali dan didorong. Dan ini menjadi tugas pemerintah, terutama pemerintah kabupaten kota.”

Nina berharap dengan adanya aktivitas yang bermanfaat bagi para perempuan maka kekerasan tidak muncul dan kesehatan keluarga juga terjaga. “Dan yang penting indikator makro kami bisa tercapai,” ujarnya. (hen)