4 Penyebab Nyeri Sendi yang Paling Sering

Kesehatan – Nyeri sendi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berujung pada kelumpuhan permanen. Kondisi ini dapat Anda cegah dan atasi, sehingga tidak bertambah parah di kemudian hari.

Berikut ini beberapa faktor risiko seseorang terkena nyeri sendi, yaitu:

Seluruh faktor risiko penyakit nyeri sendi di atas sering kali disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini:

1. Cedera

Cedera dapat mengakibatkan peradangan dan kerusakan pada sendi. Apabila cedera yang dialami tidak terlalu berat, setelah mendapatkan penanganan yang tepat, gangguan pada sendi hanya akan bersifat sementara. Dengan demikian fungsi sendi pun akan segera kembali seperti semula.

2. Arthritis

Penyebab nyeri sendi yang kedua dan cukup sering terjadi adalah arthritis, yaitu terdapat suatu proses peradangan pada sendi. Terdapat beberapa jenis arthritis, yakni osteoarthritis, gout arthritis dan reumatoid artritis.

  • Osteoarthritis

Osteoartritis adalah terjadinya peradangan sendi akibat pengikisan bantalan tulang rawan yang melapisi ujung tulang. Akibatnya, akan banyak terjadi pergesekan antara tulang dan menimbulkan nyeri.

Sendi yang biasa terkena adalah sendi banyak menopang berat tubuh, seperti sendi panggul, lutut, dan tulang belakang. Osteoarthritis terjadi seiring dengan proses penuaan.

Faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena osteoartritis adalah berat bedan berlebih, riwayat cedera pada sendi dan penggunaan satu sendi secara berlebihan.

  • Reumatoid arthritis

Berbeda dengan osteoarthritis, reumatoid arthritis lebih banyak terjadi pada usia muda dan cenderung mengenai sendi yang lebih kecil. Risiko akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Wanita berisiko terkena reumatoid artritis tiga kali lebih besar daripada pria.

  • Gout arthritis

Gout arthritis adalah peradangan sendi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat yang mengkristal pada sendi. Nyeri oleh gout arthritis sering kali dialami di jari tangan atau kaki, pergelangan kaki dan lutut yang timbul secara tiba-tiba.

3. Lupus.

Systemic lupus erythematosus atau lupus merupakan penyakit autoimun seperti halnya reumatoid arthritis. Penyakit ini dapat menyerang sendi, kulit, pembuluh darah dan organ lainnya dalam tubuh.

Selain nyeri sendi, pasien dapat mengeluhkan bengkak, demam, mudah lelah, nyeri dada, dan sensitif terhadap cahaya.

4. Infeksi virus

Penyakit yang disebabkan virus identik dengan keluhan nyeri sendi. Misalnya demam berdarah, chikungunya ataupun rubella. Nyeri sendi bersifat tiba-tiba dan menyerang seluruh sendi di tubuh dan menyerupai rasa pegal-pegal.

Nyeri sendi bisa disebabkan oleh banyak hal. Oleh karena itu penanganannya pun harus sesuai penyebabnya. Jaga berat badan tubuh tetap ideal untuk mengurangi beban pada sendi penopang tubuh.

Jika sendi sampai terkena bengkak, maka sendi dapat dikompres dengan menggunakan es batu yang dilapisi kain terlebih dahulu. Lakukan kompres selama 15–20 menit sesering mungkin dalam 48 jam pertama setelah cedera. Istirahatkan sendi, serta tetap konsumsi makanan yang sehat dan hindari merokok.

Nah, untuk membantu mengurangi pembengkakan sendi, mengurangi kekakuan sendi serta meningkatkan mobilitas sendi, Anda dapat mengonsumsi vitamin yang mengandung glucosamine. Rekomendasi asupan glucosamine setiap harinya adalah 1500 mg untuk membantu mengurangi nyeri sendi yang timbul sesekali.

Selain itu, jika nyeri sendi yang tak kunjung sembuh, Anda dapat mengonsumsi kombinasi glucosamine dan chondroitin yang memiliki manfaat tambahan membantu pembentukan cairan pelumas sendi serta membantu mengurangi gesekan antar sendi.

Kandungan glucosamine dan chondroitin ini lebih mudah diserap oleh tubuh. Kebutuhan glucosamine setiap harinya sebanyak 1500 mg dan 800 mg untuk Chondroitin ini dapat Anda penuhi lewat suplemen yang tersedia di pasaran.

Penyakit nyeri sendi memanglah sangat mengganggu aktivitas. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika keluhan yang Anda rasakan tidak kunjung membaik. (np/rh)

Sumber: Klik Dokter