PTPN VII Jalin Sinergi dengan Polda Lampung

 

BANDARLAMPUNG, beritaindonesianet- Aset PTPN VII yang berada di tengah masyarakat membutuhkan pengamanan ekstra. Untuk itu, BUMN perkebunan ini terus membangun sinergi dengan aparat keamanan, baik Polri maupun TNI.

“Ya, hari ini kami silaturahmi dengan Pak Kapolda Lampung dan jajaran di Mapolda Lampung. Selain menjalin kerja sama secara formal, secara berkala kami merasa sangat perlu berkoordinasi untuk menguatkan sinergi. Sebab, aset kami adalah aset negara. Dan Polri punya tanggung jawab struktural untuk ikut mengamankan objek vital negara,” kata Doni P. Gandamihardja usai bertemu Kapolda Lampung Irjen. Pol. Purwadi Arianto, Selasa (25/8).

Didampingi SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan dan beberapa pejabat utama, Doni mengaku tidak ada agenda khusus pada pertemuan itu. Namun, secara umum Doni melaporkan kondisi terkini perusahaan dan berbincang isu-isu aktual yang menyangkut kepentingan umum dan berkait dengan PTPN VII.

Salah satu poin yang disampaikan Doni adalah persiapan perusahaan menghadapi kemungkinan terjadinya kebakaran lahan. Ia menyampaikan itu karena saat ini sudah memasuki musim kemarau, di mana isu krusial setiap kali musim panas adalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

“Kami melaporkan kepada Pak Kapolda tentang antisipasi kemungkinan kebakaran lahan. Di Kebun dan Pabrik Gula Bungamayang di Lampung Utara, kami berupaya maksimal untuk tidak ada kebakaran. Sejak 2014 kami tidak ada kebijakan panen tebu dengan membakar. Kami juga sudah siapkan armada dan personel satgas Karhutla, membangun banyak embung, dan bikin banyak menara pantau,” kata mantan Dirut PTPN XIV itu.

Masih berkait dengan PG Bungamayang, Doni melaporkan bahwa tahun ini pihaknya tidak memobilisasi tenaga panen atau tebang tebu dari Jawa. Sebagai penggantinya, pihaknya merekrut tenaga lokal dari sekitar perusahaan untuk bekerja sistem borong.

“Selalu ada hikmah dari setiap peristiwa, termasuk adanya musibah Covid-19. Karena Covid, kami tidak bisa ambil tenaga tebang dari Jawa. Ini jadi berkah bagi saudara-saudara kita buruh tani di sekitar perusahaan. Ada sekitar 4.000 tenaga kerja yang bisa diserap pada musim giling tahun ini,” tambah dia.

Menyambut tamunya, Kapolda Lampung Purwadi Arianto menyampaikan apresiasinya. Ia menilai, PTPN VII sebagai perusahaan yang sahamnya milik negara memang harus menjalankan bisnisnya tidak hanya mengejar profit.

“Ada tanggung jawab moral dan sosial kemasyarakatan yang diemban oleh BUMN seperti PTPN VII ini. Dan itu semua bermuara kepada stabilitas nasional, baik secara ekonomi, sosial, sampai kepada keamanan,” kata dia.

Purwadi yang hobi gowes sepeda mengaku sudah beberapa kali bersepeda bersama tim ke kebun karet milik PTPN VII. Perwira berpostur tinggi besar ini mengatakan PTPN VII memiliki aset lahan, kebun, bangunan bersejarah, dan alam yang cukup indah. Jika dikembangkan, kata dia, dapat menjadi objek wisata menarik wisatawan yang berkunjung ke Lampung.

“Kami bersama jajaran Polda Lampung beberapa waktu lalu mengarungi hijaunya pohon karet dan bebatuan di Granit Indah, Unit Bergen, Lampung Selatan,” kata Purwadi yang didampingi Dir Intelkam, Dir Pamobvit, dan Dansat Brimob Polda Lampung.

Kapolda juga menyatakan, PTPN VII sebagai perusahaan milik pemerintah telah menjadi kewajiban kami Polri/TNI untuk menjaga. Sebab, kata dia, aset negara yang diusahakan perusahaan akan menjadi pemantik dan memberikan kesejahteraan bagi lingkungan sekitar.

“Kita akan terus kordinasi dan efektifkan pengamanan aset negara ini,” kata dia. (hum/mba)