Turki Terus Tangkap Orang-orang Diduga Pengikut Gulen

Internasional – Pemerintah Turki terus memburu orang-orang yang dicurigai terlibat kudeta dan berada dalam jejaring cendekiawan yang dicari-cari, Fethullah Gulen. Sampai saat ini mereka sudah menangkap 192 orang yang diduga sebagai pengikut tokoh yang dituduh sebagai dalang kudeta itu.

Kepolisian Turki menggelar operasi yang menargetkan para pengikut Gullen. Otoritas di Istanbul dan Adana juga memerintahkan penangkapan lebih dari 100 tentara yang dicurigai pada pekan lalu.

Gulen dituduh sebagai dalang dibalik percobaan kudeta pada 2016 silam. Seperti dilansir Reuters, Selasa (15/1), Kantor Kepala Kejaksaan Ankara mengatakan telah memerintahkan penangkapan 50 tentara, serta perwira menengah yakni tiga letnan dan 47 sersan yang diduga pengikut Gulen.

Selain itu, mereka juga membekuk 55 orang lainnya yang diduga menggunakan aplikasi Bylock.

Turki telah melarang penggunaan Bylock setelah kudeta gagal tersebut dilakukan. Hal ini karena pemerintah menuduh pengikut Gulen menggunakan aplikasi tersebut untuk berkomunikasi pada 15 Juli 2016 malam, ketika sebagian tentara berupaya menggulingkan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan menyebabkan 250 orang terbunuh.

Gulen merupakan mantan sekutu Erdogan bermukim dalam pengasingan di AS sejak 1999. Dia membantah tuduhan itu dan mengutuk kudeta yang gagal.

Kantor kejaksaan di provinsi Konya sebelumnya juga memerintahkan penangkapan 50 orang, termasuk personel militer dan sejumlah orang yang mereka kenal dalam jaringan Gulen.

Kantor kejaksaan di dua provinsi lainnya, yakni Mugla dan Koaceli juga memerintahkan penahanan kepada masing-masing 15 dan 22 tentara.

Lebih dari 77 ribu orang mendekam dalam penjara Turki terkait delik kudeta, dan tidak sebanding dengan masa persidangan. Sedangkan 150 ribu pegawai negeri sipil, personel militer dan pegawai-pegawai lainnya dipecat atau dinonaktifkan dari pekerjaannya karena dicurigai terlibat jaringan Gulen.

Gulen membentuk organisai yang dikenal sebagai FETO. FETO dicap sebagai kelompok teroris oleh pemerintahan Turki. (ani/ayp/cnn)