Gempa M5,8 Guncang Buru Selatan

 

JAKARTA, beritaindonesianet – Warga Kabupaten Buru Selatan merasakan guncangan kuat gempa magntudo 6,0 pada siang ini, Selasa (9/6). Sebagian warga panik hingga keluar rumah saat gempa terjadi.

Mereka merasakan gempa guncangan selama 5 detik, sedangkan warga di Kabupaten Buru merasakan guncangan sedang selama 3 detik. Menurut laporan BPBD Kabupaten Buru, warga setempat tidak panik. BPBD Kabupaten Buru dan Buru Selatan masih memantau situasi lapangan pascagempa.

BMKG merilis parameter gempa terjadi sekitar pukul 11.56 WIB. Gempa dengan magnitudo 5,8 tersebut terjadi di kedalaman 20 km. Lokasi gempa yang berada laut ini berjarak 68 km ke arah selatan Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan peta guncangan, BMKG mencatat guncangan gempa yang diukur dengan satuan Modified Mercalli intensity (MMI) sebagai berikut Namrole III-IV MMI, Piru III MMI, Namlea II-III MMI dan Ambon II MMI.

Skala III MMI memberikan gambaran guncangan atau getaran yang dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sedangkan IV MMI, skala ini menjelaskan getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyampaikan bahwa melihat lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau _strike slip_,” ujar Rahmat dalam siaran pers BMKG.

Hingga Selasa (9/6), pukul 12.23 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau _aftershock_.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buru Hadi di nomor +62 813-4306-8748 dan Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Buru Selatan Adam, nomor +62 852-4432-2296.(choi)