Berita AktualBerita Internasional

KTT G20, Jerman Turunkan 20 Ribu Polisi

Internasional – Presiden AS Donald Trump dan kepala negara lainnya akan bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Jerman, Jumat (7/7/2017) mendatang. Para pemimpin dunia itu akan mendiskusikan berbagai isu global, termasuk soal uji coba rudal Korut terbaru pada Selasa, kemarin.

Ambisi rudal dan nuklir Pyongyang merupakan salah satu bahasan utama dalam KTT tersebut, terutama dengan adanya jadwal pertemuan khusus antara presiden China, Jepang, dan Korea Selatan.

Guna menjaga keamanan para kepala negara tersebut, Jerman menurunkan sekitar 20 ribu polisi. Petugas keamanan tersebut juga menjaga aksi protes jelang G20 dimana para demonstran membentangkan spanduk dan mengacungkan poster bertuliskan “G20-Selamat Datang di Neraka”.

Lebih dari 100 ribu demonstran turun ke jalan di Hamburg jelang pertemuan tingkat kepala negara tersebut. Polisi juga bersiap menghadapi aksi kekerasan dari sekitar 8000 radikal sayap kiri.

Aksi demontrasi itu dimotori berbagai komunitas baik dari aktivis lingkungan, perdamaian bahkan anti-kemiskinan. Mereka berbagi keyakinan bahwa pemimpin dunia yang akan berkumpul di Jerman itu, gagal mengatasi permasalahan global.

“Kami pikir mereka sangat pantas mendapatkan protes dan pemberontakan di jalanan,” kata salah satu aktivis Georg Ismael, 25.

“Kami protes menentang G20 karena kami pikir mereka tidak mewakili kepentingan kemanusiaan,” tambahnya.

Dalam pertemuan di Hamburg itu, isu yang dibahas para kepala negara bukan hanya soal ancaman Korea Utara, melainkan juga perpecahan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Eropa.

“Ada indikasi bahwa KTT G20 akan memicu polarisasi antara Amerika Serikat dan negara lain, terutama soal perubahan iklim,” ujar Analis Ekonomi Oxford Adam Slater, dikutip AFP.

Sebelumnya, Trump mengejutkan banyak negara setelah menyatakan hengkang dari Perjanjian Paris tentang perubahan iklim. Trump juga mempertanyakan alegiansi NATO dan membubarkan prinsip perdagangan-bebas.

Namun, salah satu hal yang paling dinanti adalah pertemuan pertama Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Saat mereka berjabat tangan, itu akan menjadi simbolisasi pertarungan maskulin antara kedua kepala negara,” Derek Chollet dari institusi think thank The German Marshall Fund of the United States (GMF).

Di sisi lain, banyak pertemuan khusus di G20 yang bisa mengubah haluan dunia, seperti pertemuan antara Presiden China Xi Jinping dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Selain itu, Jinping juga akan mengadakan pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengenai ancaman rudal Korut.

Isu yang juga mendapat banyak perhatian adalah konflik berdarah di Suriah dan Ukraina, yang sama-sama melibatkan Rusia, serta perebutan dominansi antara Arab Saudi dan Iran di Timur Tengah. Demikian juga dengan memburuknya hubungan antara Turki dan Jerman. (les/cnn)