Polda Banten: Ada 50 Kecelakaan di Mudik 2017

Serang – Operasi Ramadniya Kalimaya 2017 Polda Banten resmi berakhir. Dari data kepolisian tercatat penurunan jumlah kecelakaan dibanding tahun lalu, dari 80 menjadi 50 kasus, pada arus mudik-balik.

Dirlantas Polda Banten Kombes Tri Julianto Djatiutomo mengatakan operasi pengamanan arus mudik dan balik tahun ini lebih baik dibanding pada 2016.

Indikatornya terlihat dari penurunan jumlah kecelakaan, dari H-6 sampai H+9 hari ini. Pada tahun ini, total korban meninggal dunia sebanyak 16 orang, luka berat 15 orang, dan luka ringan 74 orang.

Jumlah ini, menurut Tri, lebih sedikit dibanding tahun lalu dengan korban meninggal dunia 31 orang, luka berat 26 orang, dan luka ringan 109 orang. Motor paling banyak mengalami kecelakaan di jalur arteri.

“Yang paling banyak (kecelakaan) Tangerang Kota. Itu ada peningkatan cuma secara keseluruhan menurun, seperti di Pandeglang, Lebak, Serang, Kota Serang, dan Cilegon,” kata Tri kepada wartawan di Mapolda Banten, Kota Serang, Rabu (5/7/2017).

Penyebab kecelakaan, menurut Tri, paling banyak adalah faktor kelelahan atau terburu-buru.

Hal yang sama disampaikan Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo. Menurutnya, Operasi Ramadniya berjalan lancar.

Menurutnya, pengoperasian dermaga 6 khusus untuk pengendara motor di Pelabuhan Merak dinilai berhasil memecah kemacetan menuju pelabuhan.

Sedangkan untuk jalur wisata sampai H+6, sistem buka-tutup dinilai berhasil mengurai kemacetan.

Yang menjadi catatan, lanjut Listyo, adalah adanya lonjakan jumlah kendaraan roda dua saat puncak arus mudik.

Dibanding tahun lalu yang hanya 21 ribu motor, tahun ini tercatat ada 29 ribu motor yang melintas melalui Pelabuhan Merak.

“Tahun ini volumenya lebih besar. Tapi kita sudah ada gambaran bagaimana mengatur supaya tahun depan mana (dermaga) yang roda dua dan roda empat,” kata Listyo.