Berita Internasional

Ahmadinejad Dilarang Kembali Maju Jadi Presiden

Internasional – Presiden Hassan Rouhani dan rivalnya Ebrahim Raisi sama-sama disetujui badan seleksi pemerintah untuk mencalonkan diri menjadi pemimpin Iran di periode berikutnya. Sementara itu, mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad justru didiskualifikasi.

Disetujuinya politikus moderat Rouhani dan tokoh garis keras Raisi yang disebut-sebut mendapatkan dukungan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei sekaligus mempertemukan dua rival kamp politik.

Empat kandidat lainnya juga mendapat persetujuan untuk mencalonkan diri. Di antaranya adalah wakil Rouhani, Eshaq Jahangiri, dan Wali Kota Teheran Mohammad Baqer Qalibaf.

Khamenei telah menyarankan Ahmadinejad untuk tidak mencalonkan diri, dan langkahnya yang berkeras maju menjadi kandidat dipandang banyak pihak sebagai pembangkangan secara publik terhadap Sang Pemimpin Tertinggi. Pembangkangan itu nyaris tidak pernah ada di negara ini.

Diskualifikasi Ahmadinejad yang sudah pernah menjabat selama dua periode menggiring perhatian kepada kriteria yang digunakan Dewan Garda dalam menyeleksi para kandidat.

Khamenei menunjuk separuh dari anggota Dewan Garda, dan dengan mendiskualifikasi Ahmadinejad, badan tersebut bisa jadi dipandang sebagai kepanjangan tangan Sang Pemimpin Tertinggi, yang merupakan otoritas tertinggi di negara ini.

Rouhani dan Raisi kemungkinan besar akan berseteru soal ekonomi dan perjanjian nuklir yang disepakati dengan negara-negara Barat. Rouhani menyebutnya sebagai salah satu pencapaian terbesar selama empat tahun ia menjabat.

Iran sepakat untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan pengangkatan sejumlah sanksi.

Pihak politik garis keras melihat kesepakatan itu sebagai bentuk kapitulasi dan khawatir akan dampak yang membuat negara Islam itu menjadi terbuka kepada perusahaan Barat.

Beberapa hari ini, Raisi, yang tahun lalu ditunjuk oleh Khamenei sebagai kepala yayasan agama senilai miliaran dolar, telah berulang kali menyerang performa ekonomi Rouhani.

Khamenei juga mengkritisi hal yang sama dalam pidatonya baru-baru ini dan menyerukan pemerintah agar berusaha lebih keras menyelesaikan masalah pengangguran.

Sekitar 3,2 juta dari total populasi 80 juta warga Iran tidak mempunyai pekerjaan.

Rouhani mengklaim inflasi telah berkurang dan ekonomi terus tumbuh di bawah pemerintahannya. Dia juga mengatakan penegak hukum dan aparat keamanan mesti lebih memperhatikan hak-hak dan privasi warga Iran. Hal ini kemungkinan besar akan menarik suara para pendukungnya. (aal/cnn)