Cilegon – Banyaknya makanan berformalin yang beredar pada bulan ramadhan ini membuat badan pengawasan obat dan makanan (BPOM) Serang terus memonitor pasar-pasar tradisional dan supermarket.
“Kalau mengingat tren tahun 2015 lalu, sebenarnya temuan tahu berformalin tahun 2016 ini sudah menurun. Meskipun demikian, hingga bulan ramadhan ini, pihaknya masih menemukan tahu berformalin di Kota Cilegon,” ujar Kashuri kepala BPOM Serang, Selasa (21/6/16).
Sementara Walikota Cilegon Tubagus Iman Ariadi mengaku cukup terkejut dengan temuan ini. Ia mengatakan akan segera menginstruksikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk segera mengecek ke pasar-pasar untuk memastikan masih ada tidaknya tahu berformalin yang dijual di pasaran.
“Secepatnya Disperindag akan cek ke pasar-pasar, agar tidak ada yang menjual makanan yang membahayakan,” pungkasnya.
Sebelumnya di pasar induk Rau, petugas BPOM berhasil membuktikan lima jenis makanan yang ternyata mengandung obat-obat berbahaya. Selain mengandung formalin, makanan ini juga ada yang mengandung pengawet mayat boraks, dan zat pewarna tekstil. Karena itu, ia berharap agar masyarakat bisa mewaspadai makanan-makanan berbahaya ini. “Saya berharap kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli makanan,” katanya. (Henny)