Serang – Pasar uang nasional dan internasional mengalami gejolak pasca terjadinya aksi teror dan ledak bom di depan Sarinah, Jakarta, Kamis lalu. Deputi Bank Indonesia Hendar mengakui hal ini.
“Ya, kejadian kemarin berpengaruh juga terhadap pasar uang, tapi kami tak dapat memperkirakan seberapa jauh pengaruhnya, karena kejadian-kejadian lain juga ikut mempengaruhi juga,” ujar Hendar, di Serang, Jum’at (15/1/2016).
“Tapi Saya berharap teror bom tersebut tidak mempengaruhi ekonomi secara global,” imbuhnya.
Sementara dalam kunjungannya pada peresmian peletakan batu pertama pembangunan gedung BI Provinsi Banten, Hendar berharap agar pembangunan gedung ini bisa semakin memperlancar sinergisitas dengan pemda dan masyarakat.
Hal senada diungkapkan Sekda Banten Ranta Suharta. Ia mengaku sangat mengapresiasi rencana pembangunan gedung mengingat tingginya perputaran uang di Banten.
“Kami juga optimis terhadap pertumbuhan ekonomi di Banten tahun 2016 ini. Apalagi setelah mendengarkan pemaparan data dan informasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, bahwa perekonomian Provinsi Banten pada triwulan tahun 2015 tumbuh sebesar lima koma satu delapan persen (5,18) dan meningkat dari triwulan kedua yang hanya sebesar lima persen,” jelasnya.
Angka ini tidak bisa diangkap remeh, lanjutnya, karena ternyata jumlahnya lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 4,73 (empat koma tujuh tiga) persen. (Hen)