Pasca Tsunami, Pemprov Banten Fokus Pembangunan Sekolah dan Infrastruktur

Pandeglang – Gubernur Banten, Wahidin Halim memberikan bantuan seragam sekolah bagi para siswa korban Tsunami di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (17/1/2019).

Penyerahan bantuan seragam sekolah ini diserahkan secara simbolis oleh Wahidin di SMAN 3 Labuan didampingi Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy, dan Bupati Kabupaten Pandeglang, Irna Narulita.

Dalam kesempatan tersebut, Wahidin menyatakan akan segera membangun kembali daerah yang terkena dampak tsunami di Banten.

Gubernur juga menyampaikan jika pendidikan itu hal yang utama dan harus diprioritaskan.

“Kita jangan sampai terlarut-larut dalam kesedihan, dan anak anak tetap harus sekolah untuk meraih masa depannya,” ujar Wahidin dalam keterangan resminya, Jumat (18/1/2019).

“Kita akan pulihkan dan bangun kembali daerah yang terdampak Tsunami ini untuk dapat bangkit dari efek bencana,” sambungnya.

Bencana tsunami Selat Sunda sudah memporak-porandakan berbagai bangunan-bangunan fasilitas umum di kawasan Banten.

Wahidin pun memiliki prioritas utama yakni perbaikan SD, SMP, maupun SMA.

“Pemprov akan memberikan bantuan juga untuk membangun atau memperbaiki bangunan sekolah SD atau SMP yang rusak,” jelas Wahidin.

Sebab menurut dia, ada hampir sekira delapan ribu siswa SD dan 450 siswa SMP, yang membutuhkan seragam dan perlengkapan Sekokah.

“Yang siswa SMP laki-laki mulai sekarang pakai celana panjang, dan yang siswa perempuan rok nya panjang juga,” ujar Gubernur.

Menurut Wahidin, hal-hal yang prioritas lainnya juga akan tetap dilaksanakan usai dampak tsunami di Banten.

Seperti, rehabilitasi dan pembangunan infrastruktur jalan menuju ke anyer, carita hingga ujung kulon yang selama ini memang sudah menjadi program pembangunan infrastruktur pemprov Banten.

Menurut Mantan Wali Kota Tangerang itu, Pemprov Banten juga sudah mengerjakan hal-hal pendukung lainnya selain renovasi infrastruktur.

“Seperti pengetahuan akan tsunami, memberikan trauma healing bagi para korban bencana, mengembalikan perekonomian masyarakat hingga memulihkan kembali pariwisata,” jelas dia

Sebagaimana diketahui, pada 22 Desember 2018 lalu, pesisir barat Provinsi Banten diterjang bencana Tsunami Selat Sunda.

Akibat bencana tersebut, data terakhir menyebutkan sebanyak 317 orang meninggal dunia, 757 orang luka-luka, tiga orang hilang.

Sementara, kerugian material mencapai 1.580 rumah rusak, 37 hotel rusak, 108 unit mobil rusak, 91 unit motor rusak dan 154 unit perahu rusak. (red/man)