Berita AktualBerita Internasional

Pulangnya Korban Penculikan Boko Haram

Internasional – Mereka turun dari bus dengan pakaian tertutup rapat dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Tak ada kegembiraan yang bisa disembunyikan, saat akhirnya mereka berkumpul dengan orangtua dan keluarganya.

Mereka adalah siswi-siswi korban penculikan kelompok Boko Haram di Nigeria. Total ada 105 siswi yang tiba di Kota Dapchi, di timurlaut Nigeria, itu. Mereka dipulangkan kelompok Boko Haram setelah diculik selama sekitar 5 pekan.

Mereka dilepas pada Rabu (21/3), tapi tak langsung pulang ke Dachi. Mereka pergi ke Abuja, ibu kota Nigeria, dan sempat bertemu dengan Presiden Muhammadu Buhari.

Kachalla Bukar, ayah dari salah satu siswi itu, mengatakan anak-anak mereka kemudian diterbangkan dari Abuja ke Maiduguri. Kemudian diantar ke Dapchi dengan pengawalan ketat militer Nigeria.

Sebagaimana putri-putrinya, orang tua dan keluarga yang menyambut, tak bisa menutupi sukacitanya. “Saya senang sekali,” kata Mai Saleh Gaji kepada AFP. “Mimpi buruk penculikan ini tidak akan menghalangi saya untuk tetap menyekolahkan mereka.”

Tapi tak semua sependapat. Ali Gashomu misalnya, penculikan itu membuatnya trauma dan takut. Dia belum memutuskan apakah akan putrinya akan kembali bersekolah.

Menteri Informasi Lai Mohammed mengatakan, siswi-siswi itu dibebaskan setelah pemerintah bernegosiasi dengan kelompok pemberontak itu. Tak ada tebusan yang dibayarkan atau pertukaran tahanan. “Mereka hanya menginginkan gencatan senjata supaya siswi-siswi itu bisa dibebaskan dengan aman,” katanya.

Sebetulnya total ada 111 siswi yang diculik. Tapi lima orang tewas saat terjadi baku tembak antara pasukan keamanan dan pemberontak, pada saat peristiwa penculikan terjadi.

Kemudian masih tersisa satu orang lagi, Leah Sharibu namanya. Remaja ini belum dikembalikan, sebab dia beragama Kristen dan tak mau dipaksa memeluk agama Islam. Presiden Buhari berjanji melakukan segalanya untuk membebaskan anak itu.

Pejabat keamanan sebelumnya optimistis bahwa Leah Sharibu akan dibebaskan pada akhir pekan ini. Tapi pada Minggu (25/3), seorang juru bicara kepolisian nasional Nigeria mengatakan pernyataan dari Kepala Kepolisian Ibrahim Idris itu dikutip dengan kurang tepat. Yang pasti, belum ada informasi apapun mengenai pembebasan siswi terakhir dari Dapchi.

Menurut saksi mata yang dihubungi AFP, para siswi itu ditahan di sebuah pulau di Danau Chad, yang menjadi daerah pertahanan kelompok yang dipimpin Abu Mus’ab al-Barnawi, yang setia kepada Boko Haram.

Penculikan di Dapchi ini bukan kali pertama. Boko Haram sebelumnya pernah menculik 200 siswi dari kota Chilbok, yang menimbulkan keprihatinan dunia. Sebagian siswi itu sudah dibebaskan dengan tebusan atau ditukar dengan komandan-komandan Boko Haram yang ditangkap. Tapi 112 siswa masih belum pulang. (ded)