Polda Banten Ajak PWI Bersinergi Jaga Keutuhan Bangsa
SERANG, beritaindonesianet – Polda Banten mengajak wartawan khususnya para pengurus PWI Banten untuk bersinergi dalam menjaga keutuhan bangsa. Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Banten saat menyambangi kantor PWI Banten, bersama Kapolres Serang dan sejumlah anggota kepolisian, Senin malam (23/10).
“Polisi ada karena wartawan. Untuk menjaga NKRI dan Banten, mari kita bersama-sama bersinergi mencerdaskan masyarakat dan menjaga keutuhan bangsa,” ujar Kabid Humas Polda Banten AKBP Zaenuddin.
Dalam kesempatan itu, Kabid Humas menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya insiden kekerasan yang dilakukan anggotanya kepada wartawan saat meliput. “Atas nama pribadi dan atas nama organisasi saya minta maaf atas kejadian tersebut.”
Zaenudin mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan oknum anggota kepolisian terhadap wartawan yang sedang meliput demonstrasi tetap akan diproses sesuai mekanisme. “Berbagai sanksi yang mengancam pelangaran kode etik profesi Polri, penundaan kenaikan pangkat, permohonan maaf kepada institusi, mutasi bersifat demosi, sanksi kurungan, penempatan ditempat khusus, atau diberhentikan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kabid Humas juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran Kapolda Banten yang sedang melaksanakan pendidikan Lemhanas.
Hal senada juga diungkapkan Kapolres Kota Serang, AKBP Komarudin. Ia bahkan mengaku bertanggung jawab terhadap aksi penganiayaan yang terjadi dan siap menanggung resikonya. “Saya sebagai pimpinan Polres Kota Serang bertanggungjawab atas insiden yang terjadi, dan jika dianggap menyalahi prosedur, saya siap dicopot dari jabatan,” tegasnya.
Komarudin menjelaskan jika saat ini proses hukum terhadap anggotanya yang telah melakukan aksi kekerasan masih ditangani Propam Polda Banten. “Jika lapor di Polres Kota Serang, maka Propam Polres Kota Serang yang akan menangani. Saat ini kami menunggu pelimpahan dari Propam Polda Banten karena korban melaporkannya ke polda.”
Komarudin juga mengaku jika kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi pihak kepolisian.
“Kejadian ini juga sebagai instropeksi bagi kami untuk belajar dari masalah ini dalam mendidik anggota meningkatkan professional,” katanya.
Komarudin tidak menampik jika peran media begitu luar biasa bagi polri dalam pelaksanaan tugas kepolisian, dan tanpa media masyarakat tidak tahu tugas polisi. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini, harapannya kita lebih solid,” harapnya.
Sementara itu, kedatangan Kabid Humas Polda Banten, Kapolres Serang, dan sejumlah anggota sangat diapresiasi Ketua PWI Banten Firdaus. Apalagi, Kabid Humas dan Kapolres berbesar hati menyampaikan permohonan maaf. “Saya sangat mengapresiasi itikad baik ini,” ujarnya.
Menurut Firdaus, Dewan Pers, Polri dan TNI memiliki hubungan khusus dalam penegakan dan perlindungan kemerdekaan pers. Hubungan tersebut dituangkan dalam MoU antara Kepolisian Republik Indonesia, TNI dan Dewan Pers pada 9 Februari 2017 di Ambon, Maluku.
“Kejadian ini juga sebagai instropeksi masyarakat Pers, dan menjunjung tinggi kode etik dalam menjalankan tugasnya,” ujar Firdaus.
Terkait dengan pelaksanaan dan penegakan kode etik, Dewan pers memberi amanah kepada organisasi wartawan yang telah di endorse oleh Dewan Pers yaitu PWI, AJI dan IJTI.
Dalam dialog tersebut, selain Ketua PWI Provinsi Banten Firdaus, juga hadir Sekretaris PWI Provinsi Banten Cahyonoadi, Ketua Bidang Kesejahteraan Lesman Bangun, Ketua Bidang Televisi dan Elektronik Nana Hamdan, Sekretaris Bidang Televisi dan Elektronik, Nasrudin, Ketua PWI Kota Cilegon, Henny Murniati. Sementara dari pihak kepolisian selain Kabid Humas Polda Banten AKBP Zaenudin dan Kapolres Serang AKBP Komarudin, juga hadir Kasi Propram Polres Kota Serang Ajat Sudrajat dan sejumlah anggota kepolisian lainnya. (Aro)
