LAMPUNG, beritaindonesianet –
Di tengah pandemi Covid-19, PLN tetap produktif dan semangat berjuang menerangi pelosok negeri, ini dibuktikan dengan peningkatan konsumsi energi listrik masyarakat Provinsi Lampung yaitu pada tahun 2020 mencapai 4,58 GWH dengan pertumbuhan 7,62 persen.
“Rasio Desa berlistrik di Provinsi Lampung tahun 2020 telah mencapai 99,39 persen. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 1,44 persen dari yang sebelumnya 97,95 persen pada tahun 2019 yang lalu,” ujar General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Lampung Pandapotan Manurung dalam sambutannya pada acara Multi stakeholder forum and Customer Gathering tahun 2020 yang dilangsungkan secara virtual melakui zoom meeting, Kamis 17 Desember 2020.
“Mengenai rasio desa berlistrik di Lampung tahun 2020 telah mencapai 99,39 persen atau meningkat 1,44 persen dibandingkan 2019 lalu. Sedangkan konsumsi energi listrik masyarakat Lampung telah mencapai 4,58 GWH dengan pertumbuhan 7,62 persen. Bahkan PLN UID Lampung sudah menyalakan secara 24 jam pada pulau-pulau yang tergolong dalam 3T 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal) di Provinsi lampung diantaranya adalah Pulau Pisang, Pulau Sebesi, Pulau Legundi, Pulau Tabuan, dan Pulau Pahawang,” tegasnya.
“Dalam mendukung Green Policy, PLN UID Lampung berencana menggunakan pembangkit EBT untuk menggantikan pembangkit diesel di pulau Tabuan dan Legundi sehingga akan menjadikan pulau-pulau tersebut sebagai destinasi Eco Green Tourism di Provinsi Lampung”, ungkap orang nomor satu di PLN UID Lampung ini.
Kondisi saat ini Total Daya Mampu Pasok Lampung mencapai 1522,22 MW dengan Beban Puncak sebesar 1140,6 MW. Ini menunjukkan bahwa Provinsi Lampung memiliki Reserve Margin sebesar 446,5 MW atau 29,33 persen dari beban puncak.
“Besaran daya tersebut tentunya didukung dengan sistem kelistrikan lampung yang handal, yakni 28 Gardu Induk dengan kapasitas total 2000 MVA dan jumlah penyulang sebanyak 233 penyulang yang tersebar di seluruh Provinsi Lampung,” tutup dia dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut PLN UID Lampung juga memberikan apresiasi terhadap pelanggan terbaik. Kategori Kecepatan Pembayaran Rekening Listrik diberikan kepada PT Coca Cola AIB, Kategori Jam Nyala Tertinggi diberikan kepada PT Bambu Mas dan Kategori Growth Pemakaian Tertinggi diberikan kepada Irsan Mustopo.
Dalam acara tersebut yang berlangsung melalui zoom meeting, turut hadir juga Gubernur Lampung Arinal Djunaidi untuk memberikan sambutannya.
Dalam sambutannya ia mengatakan, dalam pembangunan di provinsi Lampung mungkin PLN alami kendala, namun tetap optimis dan upaya menerangi hingga pelosok daerah.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengapresiasi sumbangsih besar PLN di dalam penyaluran energi listrik ke desa-desa hingga daerah 3T. Utamanya dalam menerangi 24 jam pulau-pulau terluar di Provinsi Lampung.
“Terlebih meskipun dengan berbagai tantangan baik dari sisi geografis, sumber daya manusia, budaya, apalagi saat ini sedang mengalami pandemi Covid-19, PLN tetap mengupayakan untuk menerangi seluruh pelosok Provinsi Lampung yang sebagian besar sudah dinikmati masyarakat,” tambah Arinal Djunaidi.
Arinal berharap PLN bisa memaksimalkan penyaluran listrik di pulau-pulau ini, terlebih agar selaras dengan program yang tengah digenjotnya di sektor pariwisata dan juga industri.
“Jangan merasa puas, keberhasilan hari ini bukanlah berarti selesai, tetapi keberhasilan hari ini adalah awal kita untuk mengembangkan di masa yang akan datang,” tegasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong percepatan berbagai pembangunan infrastruktur kelistrikan di seluruh wilayah Sai Bumi Ruwa Jurai, agar dapat membangkitkan potensi.
“Sebelumnya PLN telah lakukan penerangan di Pulau Pisang, Pulau Sebesi, Pulau Legundi, Pulau Tabuan, dan Pulau Pahawang. Ini merupakan titik daerah cukup jauh dari pusat kota dan saya apresiasi kinerja ini,” tutup Arinal. (Kus)