Internasional – Setidaknya 31 orang tewas dan 50 lainnya terluka akibat ledakan bom yang disembunyikan dalam keranjang sayuran di sebuah pasar kaget di Kalaya, Pakistan, Jumat (23/11).
“Berdasarkan penyelidikan awal kami, itu adalah alat peledak yang disembunyikan di sebuah karton berisikan sayuran,” ucap seorang pejabat lokal senior, Khalid Iqbal, kepada AFP.
Iqbal mengatakan Kalaya merupakan kota di distrik Orakzai, wilayah yang didominasi penduduk Muslim Syiah.
Orakzai merupakan satu dari tujuh wilayah kesukuan semi-otonomi yang berbatasan langsung dengan Afghanistan. Daerah itu telah lama menjadi titik fokus dalam perang global terhadap terorisme.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bahkan pernah mengatakan bahwa wilayah itu merupakan “tempat paling berbahaya di dunia.”
AS meyakini wilayah pegunungan itu menjadi tempat berlindung para kelompok militan dan teroris seperti Taliban dan Al Qaidah. Pakistan menampik tudingan itu.
Pakistan telah memerangi kelompok-kelompok militan dan teroris kesukuan sejak 2004 lalu, terutama untuk memburu pejuang Al Qaidah yang melarikan diri melalui perbatasan.
Sejumlah operasi militer berdarah pernah terjadi di Orakzai, yang secara resmi dikenal sebagai Wilayah Suku yang Dikelola Secara Federal (FATA). Wilayah itu menjadi rumah bagi sedikitnya 5 juta etnis Pashtun.
Meski kekerasan dan serangan militan skala besar telah banyak berkurang dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah serangan kecil masih kerap terjadi di wilayah itu. Sebagian besar serangan tersebut menargetkan orang-orang Syiah di wilayah Orakzai.
Orakzai juga dikenal sebagai pasar senjata murah dan barang-barang selundupan lain, termasuk narkotika, ganja, dan opium.
Warga Orakzai juga mengeluhkan pelecehan yang kerap dilakukan aparat keamanan. Selain itu, otoritas keamanan di sana juga disebut kerap melakukan penghilangan dan pembunuhan di luar proses hukum. (rds/has)