Berita Nasional

Prabowo: Kekayaan Indonesia Dicuri, Jangan Ada Lagi “Ninabobokan” Rakyat

Nasional – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto merasa khawatir dengan berbagai kekayaan negara yang dikuasai oleh pihak asing.

Ia mengungkapkan, ada data-data yang telah menunjukkan bahwa kekayaan Indonesia berada di titik rawan.

Namun, kata Prabowo, rakyat tak menyadari kekayaan negara Indonesia telah dirampas. “Saya katakan bahwa kekayaan Indonesia dirampok, dicuri.

Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kita bicara aja apa adanya. Gak usah ragu. Jangan ada lagi ‘ninabobokan’ rakyat Indonesia, rakyat Indonesia tidak mau dibohongi terus-menerus,” ujar Prabowo dalam orasinya di hadapan ribuan buruh KSPI, Istora Senayan, Jakarta, Selasa (1/5/2018).

Menurut dia, situasi itu membuat masyarakat tak lagi merasa memiliki Indonesia. Sebab, kekayaan Indonesia hanya dikuasai oleh segelintir orang.

Ia juga menyoroti banyaknya aset vital dan strategis milik Indonesia yang dikuasai oleh asing.

Prabowo membantah apa yang dilakukannya merupakan sikap anti-asing. “Ya, ini rakyat kita mau disuruh makan apa. Saya kira bukan kita anti-asing, tapi jaga rakyat kita dulu,” katanya.

Prabowo juga menyinggung kebijakan pemerintah yang terkesan memperluas sebaran tenaga kerja asing.

Menurutnya, tak ada negara-negara lain yang membuka pintunya begitu lebar untuk dimasuki tenaga kerja asing. “Coba dicek.

Di Amerika aja mereka sudah mau bikin tembok, di Australia mereka menangkap orang masuk perbatasan ilegal.Kita harus mengurus rakyat kita dulu.

Rakyat kita harus bekerja yang layak. Kita enggak neko-neko kok,” ujarnya. Ia mengakui bahwa masyarakat tak boleh membenci orang asing.

Namun, masyarakat perlu belajar sekaligus bersikap tegas terhadap mereka. Pemimpin Indonesia, kata dia, harus setia kepada masyarakatnya.

Prabowo mengimbau agar pemerintah dan masyarakat harus menjaga kekayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada. “Kita enggak boleh lagi mau santai dan lengah dan jangan diadu domba lagi dan jangan kita dibohongi terus-menerus,” katanya.

Oleh karena itu, ia juga menegaskan bahwa buruh, petani, nelayan hingga pedagang kecil adalah kalangan masyarakat yang perlu diperhatikan.

“Kalau mereka (negara lain) mampu membela rakyatnya, kenapa bangsa Indonesia tidak mampu membela rakyatnya. Rakyat harus merasa memiliki bangsa ini,” kata dia. Ia yakin dukungan yang diberikan ribuan buruh KSPI akan menjadi tekad bagi dirinya untuk merebut kejayaan Indonesia yang telah dirampas.(kmp)