Berita AktualBerita Daerah

Untuk Jaminan Kesehatan, Banten Siapkan Rp8 M

Serang – Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan anggaran Rp8 miliar untuk menjamin kesehatan masyarakat pada rencana APBD Perubahan 2017. Ini merupakan bentuk keseriusan Pemprov dalam mewujudkan fasilitas pengobatan gratis bagi masyarakat.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten Hudaya Latuconsina menjelaskan, terdapat kegiatan yang tidak dilaksanakan pada APBD 2017 (APBD murni) sampai menjelang proses APBD Perubahan 2017. Padahal, anggaran tersebut mencapai Rp429 miliar.

“Dari anggaran tersebut, dialokasikan untuk bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan lainnya,” kata Hudaya kemarin.

Bidang kesehatan, ada penambahan pada jaminan kesehatan daerah (Jamkesmasda) yang nilainya mencapai Rp8 miliar. Hal itu dilakukan oleh Provinsi Banten untuk mengakomodasi program kesehatan gratis untuk di Rumah Umum Sakit Daerah (RSUD) milik pemerintah Provinsi Banten, yaitu RSUD Banten dan RSUD Malingping.

“Anggarannya untuk menunjang program kesehatan gratis,” kata Hudaya. Selain itu, ada juga tambahan untuk pembelian alat-alat kesehatan (alkes) untuk laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) dan alkes RSUD Banten sekitar Rp5 miliar.

“Anggaran lainnya untuk pendidikan, seperti pembebasan lahan SMA/SMK negeri sekitar Rp40 miliar, kemudian rencana belanja alat UNBK kurang lebih Rp40 miliar, tambahan alat laboratorium untuk SMA/SMK kurang lebih Rp20 miliar,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Banten atau Komisi Bidang Kesejahteraan Rakyat Fitron Nur Ikhsan mengatakan, sebenarnya bukan berapa tahun bisa mewujudkan pengobatan gratis, yang terpenting yang dilakukan adalah penyehatan data warga miskin harus menjadi titik tolak dari semua program pemerintah saat ini.

“Termasuk data untuk menjalankan program kesehatan,” kata Fitron. Selanjutnya, kata Fitron, harus dipastikan regulasi dan mekanisme penyelenggaraan layanan kesehatan dapat dituntaskan. “Nanti akan terlihat berapa besar problem yang harus dituntaskan di bidang kesehatan, terutama layanan kesehatan bagi yang sakit,” kata Fitron.

Fitron mengatakan, layanan kesehatan problemnya adalah biaya gratis bagi masyarakat miskin serta terjangkau bagi yang mampu dengan skema Jamkesmas atau Jamkesda. Selanjutnya, kualitas kesehatan melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas. “Semua telah dianggarkan. Pastikan itu menjadi bagian rintisan menuju ke sana (gratis),” kata Fitron.

Lalu, program kesehatan di tingkat hulu adalah promotif dan preventif. Pemprov Banten juga tengah mendorong tumbuhnya kesadaran perilaku hidup sehat dan bersih. Terkait pelayanan RSUD Banten, Fitron mengakui bahwa hal itu meningkat ke arah yang lebih baik dibanding sebelumnya.

“Tapi, tetap perlu banyak pembenahan. Terutama ketersediaan sarana prasarana, SDM, dan tata kelola,” kata dia. Sementara itu, dalam mewujudkan masyarakat Banten yang sehat, Pemerintah Provinsi Banten juga menggandeng semua lapisan masyarakat.

Seperti halnya dalam rangkaian HUT ke-72 Tentara Nasional Indonesia, sebanyak 2.000 orang warga Banten terdaftar sebagai peserta bakti sosial operasi katarak gratis yang diselenggarakan di RSUD Banten, Jalan Syech Nawawi Al-Bantani, Kota Serang. Bakti Sosial dimulainya operasi katarak dibuka oleh Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto didampingi Sekretaris Daerah Pemprov Banten Ranta Soeharta yang mewakili Gubernur Banten yang berhalangan hadir.

Ranta mengatakan, penanggulangan masalah kebutaan karena katarak menjadi prioritas pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Berdasarkan hasil riset kesehatan daerah (Riskesda), angka penderita katarak di Banten mencapai 1,8% setara dengan angka nasional, sementara DKI Jakarta paling terendah 0,9%.

Untuk itu, kata Sekda, kegiatan baksos operasi katarak merupakan solusi jitu untuk menjawab permasalahan ini. “Ini harus ditekan, operasi katarak ini tidak di HUT TNI saja, tetapi hari-hari lain bisa dijadikan untuk operasi katarak. Jadi, warga Banten bisa melek dan bisa menikmati kehidupan ini dengan baik dan punya kontribusi dalam pembangunan bangsa,” harapnya. (Teg/SN)