Berita AktualBerita Internasional

Demo di Charlottesville Rusuh, 3 Nyawa Melayang

Internasional – Aktivis sayap kanan dan pendukung supremasi kulit putih yang turun ke jalan di Charlottesville, Virginia seharusnya hanya memprotes keputusan pemerintah kota setempat untuk memindahkan patung Jenderal Konfederasi Robert E. Lee dari Emancipation Park. Patung itu dianggap sebagai simbol dari supremasi kulit putih.

Namun demo yang berlangsung Sabtu (12/8/2017) siang waktu setempat itu berujung rusuh. Gubernur Virginia Terry McAuliffe sampai menyatakan daerahnya berstatus darurat. Ia menyalahkan para demonstran yang kebanyakan berasal dari luar negara bagian.

“Saya jijik dengan kebencian, fanatisme dan kekerasan yang dibawa para demonstran ke negara bagian kita dalam 24 jam belakangan,” katanya. Ia meminta semua demonstran pulang.

Bukan hanya menyebut mereka tak diinginkan, ia juga menegaskan, “Shame on you.”

Sebaliknya, Wali Kota Mike Signer melalui Twitter mengungkapkan kesedihannya.

“Hati saya hancur karena ada nyawa yang hilang di sini,” ungkapnya.

Bentrokan itu memang mengorbankan nyawa. Menurut yang diberitakan CNN, setidaknya tiga orang meninggal dunia dan 19 lainnya luka. Namun tiga yang meninggal bukan karena bentrokan. Satu diakibatkan tabrakan mobil, dua lagi kecelakaan helikopter.


Seorang yang tertabrak mobil yang melaju kencang ke arah para demonstran, adalah wanita berusia 32 tahun. Sementara dua yang meninggal karena kecelakaan helikopter adalah dua patroli Negara Bagian Virginia yang sedang membantu menyelamatkan publik dari kerusuhan.

Berdasarkan keterangan pers, diketahui bahwa dua petugas itu adalah pilot Lt. H. Jay Cullen dan seorang lagi Berke M.M. Bates. Keluarga para korban sedang dihubungi.

Dari 19 orang yang luka, 15 di antaranya diakibatkan bentrokan dalam demo.

Menurut keterangan juru bicara University of Virginia Medical Center, Angela Taylor ada lima orang yang kondisinya kritis, semuanya merupakan korban tabrakan. Empat lainnya dalam kondisi serius, enam tidak terlalu serius, dan empat korban lagi akan baik-baik saja.

Teriakan dan bentrok mulai terjadi pada Sabtu, tak sampai 12 jam setelah pertarungan antara demonstran dan pengonternya pada Jumat malam di dekat University of Virginia. Para demonstran saling melontarkan semprotan merica, sampai berujung saling pukul yang rusuh.

Mengutip CNN, tidak jelas apa yang menjadi penyebab bentrok. Yang jelas, ada beberapa pria kulit putih yang mengenakan helm, memegang perisai, dan berteriak-teriak: “Darah dan tanah!” Kelompok lain bahkan meneriakkan “Bersihkan sampah Nazi dari jalanan kita!”

Polisi sudah berusaha mengeklirkan lokasi kejadian, namun beberapa demonstran masih berkeliaran. Beberapa dari mereka, tak disebut jumlahnya, telah diamankan polisi.

Polisi sendiri menerjunkan sekitar seribu personel karena menduga akan ada dua ribu sampai enam ribu orang yang terlibat. Southern Poverty Law Center menyebut protes itu sebagai kumpulan pembenci yang terbesar selama beberapa dekade terakhir di Amerika Serikat.

Kebencian itu ‘disebarkan’ salah satunya oleh ekstremis sayap kanan dan anggota Ku Klux Klan yang datang ke Charlottesville beberapa bulan belakangan, sehubungan dengan rencana penghapusan jejak Konfederasi, termasuk pemindahan patung Jenderal Robert E. Lee. (rsa/cnn)