Berita AktualBerita Internasional

Presiden Turki Ajak Muslim Kunjungi dan Lindungi Yerusalem

Internasional – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengajak semua umat Muslim di dunia untuk berkunjung dan melindungi Yerusalem. Ajakan ini menyusul setelah terjadi kekerasan akibat kebijakan pemerintah Israel yang menyatakan tidak akan mencopot detektor logam sehingga memicu bentrokan berdarah dengan warga Palestina di luar Masjid Al Aqsa.

“Dari sini, saya memanggil seluruh umat Muslim. Siapa pun yang punya kesempatan datang berkunjung ke masjid Al Aqsa Yerusalem,” ungkap Erdogan, di Ankara, pada Selasa (25/7/2017) seperti dilansir dari AFP.

“Datang, mari sama-sama kita lindungi Yerusalem,” ujarnya.

Erdogan merujuk pada tempat suci, yang bagi orang Yahudi dikenal juga sebagai Temple Mount atau bagi umat Muslim Al-Haram asy-Syarif yang menjadi pusat konflik antara Israel-Palestina.

Israel beberapa waktu lalu menyatakan tidak akan mencopot detektor logam di sekitar masjid Al Aqsa, akibat serangan 14 Juli yang menyebabkan tewasnya dua polisi Israel.

Warga Palestina menilai pengamanan yang dilakukan ini berlebihan, dan memicu protes yang membuat bentrokan berdarah dan menimbulkan korban.

“Mereka berupaya mengambil alih masjid dari tangan Muslim dalam rangka memerangi terorisme. Tak ada penjelasan lain,” ujar Erdogan dalam sambutannya di parlemen.

Tanggapan Israel

Menteri Luar Negeri Israel dalam pernyataan resminya mengatakan komentar Erdogan itu ‘salah dan bias’, dan menganjurkan agar ia ‘mengurusi masalah negaranya sendiri saja’.

“Yerusalem adalah kota di mana pemerintah berkomitmen akan pengamanannya, kebebasan, kebebasan beribadah dan respect akan hak minoritas,” ungkap pernyataan tersebut.

Erdogan sebelumnya juga menanggapi akan serangan di salah satu sinagog Turki, merujuk pada laporan grup ultra-nasionalis yang melempari batu sinagog di Istanbul pekan lalu.

“Sangat tidak masuk akal jika ada serangan ke sinagog di sini karena apa yang terjadi di masjid Al Aqsa. Ini tidak cocok dengan agama yang kami anut, dan tak diijinkan untuk itu,” tambah dia. (rah/cnn)