Berita AktualBerita DaerahBerita Kesehatan

Pemprov Banten Fokus Bangun Program Tuntaskan Gizi Buruk

Serang Gubernur Banten Rano Karno menjenguk Atin (13), penderita gizi buruk warga Kp Karang Kobong, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten, yang dirawat di RSUD Dr Drajat Prawiranegara Serang, Rabu (2/3/2016). Rano tiba di RSUD sekitar pukul 13.50 ditemani Kepala Dinkes Banten M Yanuar, Kepala Dinsos Ino Rawita dan Direktur RSUD Dr.Drajat Prawiranegara Agus Gusmara.

Rano mengungkapkan, Pemprov Banten melalui Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Banten untuk kembali mendata keberadaan penderita gizi buruk di Provinsi Banten. “Dengan kehadiran saya di sini, saya ingin semuanya terungkap (data penderita gizi buruk-red), supaya kita segera ditangani. Inilah saatnya akita bersama-sama seluruh stakeholder bergerak untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Rano usai menjenguk Atin.

Menurutnya, saat ini pemerintah tengah fokus dalam menangani gizi buruk, salah satunya dengan mengalokasikan anggaran untuk penanganan gizi buruk di Provinsi Banten. “Kami akan terus tangani kasus ini, tapi bukan kami saja yang harus bergerak akan tetapi semua masyarakat juga harus memperhatikan hal itu,” ucapnya.

Rano mengharapkan untuk sama-sama meminimalisir meningkatnya angka gizi buruk di Banten, perlunya peran serta masyarakat dalam membantu menangani penderita gizi buruk, termasuk meminta agar semua kader Program Keluarga Harapan (PKH) yang ada di Banten bersama-sama bergerak cepat, sehingga bisa mendata penderita gizi buruk.

“Kalau kita lihat, ini kan masyarakat-masyarakat yang ada di bawah. Ada yang di pegunungan, ada yang di daerah-daerah. Inilah tugas PKH untuk melakukan sosialisasi. PKH-PKH dilapangan saya perintahkan agar bergerak, jangan tunggu korban,” pintanya.

Rano juga mengakui penderita gizi buruk di Provinsi Banten masih tinggi, oleh karena itu, gizi buruk bukan persoalan tidak bisa makan saja, tapi ada persoalan-persoalan lain. “Faktornya banyak. Gizi buruk bukan hanya terjadi di kita saja, bahkan di Jakarta juga masih ada,” ungkapnya.

Mengatasi persoalan gizi buruk ini, menurut Rano, Pemprov sudah mempunyai program. Di antaranya bantuan sosial tidak terduga, bina gizi, dan pemberian makanan bergizi dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. “Ini tidak ada kaitannya dengan strategi politik menjelang pilgub. Bantuan ini sudah jadi format kita, ada atau tidak adanya pilkada pasti akan kita jalankan,” katanya.

Pada kesempatan ini, Gubernur memberikan bantuan bedah rumah tidak layak huni bagi keluarga atin sebesar Rp19 juta, bantuan uang tunai Rp5 juta serta sembako yang terdiri dari 50kg beras, mie instan 200bungkus, sarden 60 kaleng, minyak goreng 12 liter, saos 48 botol, kecap manis 48 botol.

Setelah mengunjujngi Atin di RUSD Dr.Drajat Prawiranegara, Gubernur melanjutkan kunjungannya ke rumah Jamin (60) keluarga miskin yang tidak bisa berobat, warga linkungan Pekarungan lama, Kelurahan Kagunan, Kota Serang. Pada kesempatan ini juga Gubernur langsung memberikan bantuan serupa ditambah dengan bantuan kursi roda dan meminta kepada Dirut RSUD Banten untuk segera memberikan pengobatan kepada Jamin di RSUD Banten. (Rls/Hms/Omn)