GISTING, beritaindonesianet- Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Tanggamus gelar workshop penguatan kapasitas kepada insan media untuk mendukung Kabupaten Tanggap ancaman Narkoba. Kegiatan workshop yang dilaksanakan di gedung serumpun padi Gisting, Kecamatan Gisting, Tanggamus, Kamis (18/02).
Hadir dalam kegiatan ini Kepala BNN Tanggamus Kholbidi yang diwakilkan Kepala Bagian Umum Hendri, Kepala Dinas Komunikasi Dan Informasi (Diskominfo) Sabaruddin yang juga sebagai pemateri, Darmawan Purba praktisi Unila sebagai pemateri, Erwin Suciarni Koordinator Rehabilitasi BNN sebagai pemateri dan para peserta workshop.
Dalam sambutan Kepala BNN Tanggamus Kholbidi yang diwakili oleh Kepala Bagian Umum BNN Tanggamus Hendriyadi mengatakan, bahwa saat ini banyak sekali pemakai coba coba dari kalangan anak dan remaja yang jumlahnya sangat tinggi.
Dan para pemakai pada tahap ini tidak mungkin dipidanakan dan perlu diberikan sosialisasi dan rehabilitasi. Seperti di Bandar Lampung telah melaksanakan rehabilitasi sebanyak 57 pemakai Narkoba yang masih ditingkat SD.
Melihat situasi dan kondisi tersebut, maka peran kita semua disemua lini dan stakeholder masyarakat turut serta dalam pencegahan narkoba, bahkan juga dari teman-teman insan media untuk dapat mensosialisasikan bahaya narkoba.
Kemudian yang lebih penting adalah peran serta orang tua yang harus memberikan perhatian lebih kepada keluarganya khusus kepada anak-anak.
“Orang tua harus menjadi teladan bagi keluarganya, seperti saya lihat sendiri di Gisting ini anak-anak pada waktu saat nya istirahat tapi masih berkeliaran di jalan, kemana orang tua, ” katanya.
Kadis Kominfo Tanggamus Sabaruddin, menerangkan dalam materinya, bahwa pendidikan Narkoba saat ini lebih dominan melalui media tekhnologi multi media, yang mencapai 85 persen dan 25 persennya melalui media konvensional.
Namun dalam mengamankan generasi dari ancaman Narkoba, harus dilakukan bersama-sama Pemkab, BNN, TNI, Polri dan juga insan Pers serta masyarakat sendiri.
Peran media sangat penting dalam pencegahan peredaran Narkoba melalui publikasi dan edukasi yang mendidik generasi muda akan bahayanya Narkoba.
“Masalah Narkoba bukan hal yang baru, jadi yang harus ditekankan oleh semua elemen masyarakat dan institusi untuk lebih menegaskan komitmen dalam mencegah peredaran Narkoba sehingga generasi muda dan masyarakat terbebas dari Narkoba,” katanya.
Darmawan Purba praktisi Unila menyampaikan, bahwa peran media dalam program penyebaran dan peredaran Narkoba, lebih kepada hubungan sinergi Pemerintah dan Media (Kaloborativ Goverment).
Lampung sebagai pintu gerbang masuk dua pulau, Jawa dan Sumatera menjadi rawan peredaran Narkoba, kemudian ada juga tokoh-tokoh publik figur menjadi tersangka Narkoba, menjadi imej buruk dimasyarakat.
“Yang menjadi penting saat ini adalah ideologi media, media dituntut memiliki ideologi, yakni untuk mempunyai pandangan dalam penyelamatan anak bangsa dan generasi dari bahaya Narkoba, ” katanya.
Media massa dewasa ini tidak lagi hanya sebagai penyaluran informasi, lebih dari bisa memproduksi realitas dan opini khalayak.
“Maka media massa sangat efektif dalam menanamkan realitas bahwa Narkoba itu sangat berbahaya dan merugikan bahkan mengerikan, sehingga generasi teropini untuk tidak terlibat Narkoba, ” ujarnya.
Erwin Suciarni dalam materinya, sulitnya pemberantasan Narkoba di negara kita salah satunya letak geografis kepulauan serta demogafis yang besar yang mencapai 250 juta jiwa potensi besar peredaran gelap Narkoba.
“Untuk itu dalam rangka pemberantasan peredaran Narkoba, BNN mempunyai program rehabilitasi Narkoba bagi pemakai. Karena pemakai ini adalah sebagai korban dari para bandar Narkoba, ” ujarnya.
Menanggapi kegiatan workshop dari BNN tersebut, sangat diapresiasi oleh para insan Pers sebagai peserta. Seperti yang di katakan oleh Ketua Bagian Organisasi PWI Tanggamus Rio Aldipo didampingi Ketua AJOI Tanggamus Budi Widayat Marsudi. Yang menyatakan akan berkomitmen dalam mendukung pencegahan dan pemberantasan peredaran Narkoba. (mba)