Turki: Pembunuhan Khasoggi Direncanakan dengan Kejam

Internasional – Partai Penguasa Turki menyebut pembunuhan Jamal Khashoggi di dalam konsulat Riyadh di Istanbul “direncanakan dengan kejam”. Ini merupakan sebuah indikasi resmi pertama dari Ankara yang sejak awal meyakini ada plot yang telah direncanakan sebelumnya dalam pembunuhan tersebut.

Khasoggi merupakan kolumnis Washington Post yang rajin mengkritik kekuasaan Pangeran Arab Saudi. Ia telah menghilang tiga pekan sejak masuk ke kantor Konsulat Arab Saudi untuk mengurus dokumen pernikahannya.

“Ini direncanakan dengan sangat kejam, dan kami dihadapkan pada situasi di mana ada banyak upaya untuk menutupi ini,” juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan Omer Celik, seperti dikutip dari AFP, Senin (22/1/2018).

Ia menyebut pembunuhan ini sangat rumit dan menekankan pihaknya tidak akan banyak berspekulasi terkait hal tersebut. Dia juga membantah terdapat klaim “tawar-menawar” antara Arab Saudi dan Turki.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, Juru Bicara Presiden Tayyip Erdogan menekankan akan berjuang hingga akhir guna menemukan kebeneran atas “pembunuhan keji” yang dialami Khashoggi.

Riyadh mengatakan pada hari Sabtu (19/10) bahwa Khashoggi, merupakan orang mantan dalam rezim yang berubah menjadi pembangkang. Khashogogi disebut meninggal selama “keributan” di dalam konsulat setelah kunjungan pada 2 Oktober untuk mendapatkan dokumen.

Sebanyak 18 warga Saudi ditangkap sehubungan dengan kematiannya dan dua pembantu utama Putra Mahkota Mohammed bin Salman, serta tiga agen intelijen lainnya, dipecat.

Sebelum pengakuan Riyadh, sumber-sumber Turki mengatakan sebuah tim khusus dari 15 orang Saudi dikirim ke Istanbul dan membunuh Khashoggi.

Media pro pemerintah Turki mengatakan tim khusus tersebut menginterogasi, menyiksa dan memenggal kepala Khashoggi. Namun, seorang kolumnis pro pemerintah Abdulkadir Selvi menulis dalam Hurriyet setiap hari bahwa Khashoggi dicekik sampai mati sebelum ia dipotong menjadi 15 bagian.

Celik menunjuk rekaman CCTV yang diterbitkan oleh CNN yang diklaim menunjukkan ada seseroang yang menyamar Khashoggi dan meninggalkan konsulat.

Pejabat senior Turki mengidentifikasi pria tersebut bernama Mustafa al-Madani. Madani diduga salah satu dari 15 orang “tim khusus” yang diyakini otoritas Turki diutus langsung Saudi ke Istanbul untuk membunuh Khashoggi.

Pria tersebut meninggalkan konsulat dengan menggunakan pintu belakang dengan pakaian yang sebelumnya digunakan Khashoggi, Namun, sepatu yang digunakan tampak berbeda dengan rekaman CCTV saat ia masuk. (tim/cnn)