Berita AktualBerita Internasional

Bom Bunuh Diri di Afghanistan Tewaskan 15 Orang

Internasional – Bom bunuh diri dan serangan kelompok bersenjata terjadi di sebuah gedung pemerintahan Afghanistan di Jalalabad, pada Selasa (31/7). Setidaknya 15 orang tewas dalam kejadian tersebut, serta puluhan orang lainnya terjebak di dalam gedung setelah bom meledak.

Berdasarkan laporan Reuters, tidak ada yang segera mengklaim bertanggung jawab usai kejadian tersebut, meskipun Taliban mengeluarkan pernyataan menyangkal keterlibatannya.

Setelah beberapa jam kejadian, Juru Bicara Pemerintah Provinsi Attaullah Khogyani mengatakan insiden itu berakhir dengan tewasnya dua pria bersenjata dan banyak bangunan yang hancur.

Dia mengatakan sedikitnya 15 orang telah tewas dan 15 orang terluka, meskipun jumlahnya terus meningkat ketika tim penyelamat mencari korban di lokasi tersebut. Sohrab Qaderi, seorang anggota dewan provinsi setempat mengatakan delapan orang tewas dan sebanyak 30 lainnya terluka.

Seorang saksi bernama Obaidullah mengatakan serangan itu dimulai ketika sebuah mobil hitam dengan tiga penumpang berhenti di pintu masuk sebuah gedung yang digunakan oleh departemen urusan pengungsi. Tak lama kemudian seorang pria bersenjata muncul menembaki korban.

Seorang penyerang meledakkan diri di gerbang. Sementara dua pria bersenjata memasuki gedung yang berada di area dekat toko dan kantor pemerintah. Beberapa menit kemudian, mobil itu meledak dan melukai orang-orang di jalan.

“Kami melihat beberapa orang terluka dan membantu membawa mereka pergi,” tambahnya.

Ketika pasukan keamanan mengepung daerah itu, tembakan dan suara ledakan granat terdengar disertai asap hitam.

Seorang anggota dewan provinsi setempat, Sohrab Qaderi mengatakan sekitar 40 orang telah ditangkap di dalam gedung.

ISIS telah mengklaim sejumlah serangan baru-baru ini di kota.

Khogyani mengatakan serangan itu terjadi saat digelar pertemuan LSM yang menangani isu-isu terkait pengungsi. Kepala departemen dan beberapa orang lainnya dibawa ke tempat yang aman.

Meskipun tidak jelas apakah ada hubungan langsung, serangan ISIS meningkat karena harapan untuk pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban menguat pascagencatan senjata tiga hari bulan lalu.

Serangan terkonsentrasi di Jalalabad, kota utama provinsi Nangarhar, perbatasan dengan Pakistan. Para jihadis ISIS pertama kali muncul menjelang akhir 2014. (Reuters/pmg)