MUI Ingin Banten Lama jadi Pusat Kebudayaan

logo-dprd1

SERANG,Beritaindonesianet.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten menginginkan Kawasan Banten Lama di Kecamatan Kasemen Kota Serang dijadikan pusat kebudayaan Banten. Mengingat di kawasan Banten Lama tersebut tersimpan beberapa situs kepurbakalaan, yakni Keraton Surosowan, Keraton Kaibon, Masjid Agung Banten, Menara Masjid Agung Banten, Masjid dan Makam Kenari, Masjid Pacinan Tinggi, Masjid Koja, Makam Sultan Maulana Hasanuddin, Makam Pangeran Arya Mandalika, Makam Pangeran Mas, Makam Maulana Yusuf, Makam Pangeran Astapati, Jembatan Rante, dan beberapa situ yang lain.

“Kami (MUI) memiliki pandangan dan pemikiran yang sama dengan Ketua DPRD (Asep Rahmatullah) untuk membenahi kawasan Banten Lama, dan kami menginginkan kawasan Banten Lama dijadikan sebagai pusat kebudayaan Banten kerena terdapat beberapa situs kepurbakalaan Banten,” kata Ketua MUI Provinsi Banten, M Romly saat menyerahkan berkas hasil Kongres Umat Islam Banten (KUIB) kepada Ketua DPRD Provinsi Banten, Asep Rahmatullah di Ruang Rapat Pimpinan DPRD di KP3B, Curug Kota Serang, Kamis (3/9/2015).

Menurut Romly, berkas hasil KUIB yang diserahkan ini tidak hanya keinginan MUI menjadikan kawasan Banten Lama sebagai pusat kebudayaan Banten, juga percepatan pembangunan Masjid Terapung Banten, melibatkan MUI dalam pembahasan Musrembang, pembahasan rencana program jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Banten tahun 2017-2022, dan menyamakan pemikiran para ulama dan umaro dalam mempertahankan jati diri dan budaya Banten saat diberlakukannya masyarakat ekonomi asen (MEA).

“Beberapa keinginan itu merupakan bagian dari pokok-pokok pikiran hasil pembahasan KUIB di Pandeglang Agustus 2015 lalu yang sudah ditungkan dalam bentuk rekomendasi. Dan rekomendasinya tidak hanya disampaikan kepada Ketua DPRD, juga akan disampaikan kepada Gubernur, serta Bupati/Walikota. Kami berharap bisa ditindaklanjuti,” ujarnya.

Ketua DPRD Provinsi Banten, Asep Rahmatullah menyambut baik keinginan MUI Banten tersebut. “Saya sengat sependapat dengan keinginan MUI Banten menjadikan kawasan Banten Lama sebagai pusat kebudayaan, karena membangun Banten harus dimulai dari pembenahan kawasan Banten Lama. Untuk membantu pembangunan Masjid Terapung Banten, kami akan memcoba membahasnya bersama SKPD terkait dalam pembahasan anggaran perubahan APBD tahun anggaran 2015, dan APBD tahun anggaran 2016,” kata Asep.

Dalam kesempatan yang sama, Asep mengaharpkan MUI terus membangun kebersamaan dengan pemerintah, baik eksekutif maupun legislatif. “Tanpa ada dukungan dari para ulama, tentu penyelenggaraan pemerintahan tidak akan berjalan maksimal. Saya berharap MUI membantu penyelengaraan pemerintahan, juga diharapkan dapat meningkatkan pembinaan terhadap masyarakat, dan meningkatkan kerukunan umat beragama,” harapnya sambil menutup pembicaraan. (Advetorial)