Berita AktualBerita Kesehatan

Risiko Diabetes Lebih Tinggi pada Wanita Karier?

Kesehatan – Risiko diabetes dapat meningkat jika pola hidup tidak dijaga dengan baik, terutama bagi Anda para wanita karier. Diabetes merupakan penyakit metabolik yang diakibatkan oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Elemen tersebut amatlah vital bagi kesehatan karena merupakan sumber energi yang penting bagi sel-sel dan jaringan.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 silam, sekitar 6,9 persen penduduk Indonesia dianggap mengalami diabetes. Angka ini terbilang tinggi, sehingga menjadi tanda bahwa masyarakat harus lebih waspada terhadap penyakit tersebut sejak dini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Kanada, bekerja setidaknya 45 jam dalam seminggu dapat meningkatkan risiko diabetes pada wanita. Meskipun banyak yang menyebut bahwa kaum wanita lebih rentan, pria juga tetap memiliki risiko terkena diabetes.

Kaitan diabetes dan pekerja

Dilansir dari Newsweek.com, durasi kerja yang dianjurkan bagi kalangan wanita karier yakni berkisar antara 30 hingga 40 jam dalam seminggu. Jumlah tersebut termasuk aman dan tidak terkait dengan peningkatan risiko wanita terkena diabetes.

Tak hanya itu, berdasarkan angka terbaru yang dirilis oleh American Diabetes Association pada tahun 2015, sekitar 30,3 juta orang dewasa di Amerika Serikat (9,4 persen dari populasi) tercatat memiliki penyakit diabetes. Sebanyak 1,5 juta orang Amerika serikat pun didiagnosis menderita diabetes setiap tahun.

Biaya medis yang meningkat dan produktivitas yang berkurang karena situasi tersebut pun merugikan perekonomian negara sebesar US$327 miliar pada tahun 2017. Angka yang fantastis ini merugikan negara secara signifikan.

Demi menguji hipotesis, para peneliti menganalisis data survei kesehatan dan catatan medis dari 7.065 pekerja di Kanada yang berusia antara 35 hingga 74, dengan rentang waktu dari tahun 2003 hingga 2015.

Partisipan dibagi menjadi empat kelompok, yakni mereka yang bekerja antara 15 hingga 34 jam, 35 hingga 40 jam, 41 hingga 44 jam, dan 45 jam atau lebih. Variabel termasuk usia, jenis kelamin, etnis tempat kelahiran, gaya hidup, dan Indeks Massa Tubuh (BMI). Status pernikahan hingga riwayat keluarga juga turut dipertimbangkan.

Selama 12 tahun penelitian ini dilakukan, 1 dari 10 peserta terdeteksi memiliki diabetes tipe 2. Pria, orang tua dan mereka yang mengalami obesitas juga lebih mungkin terkena penyakit ini.

Menariknya, ketika hasilnya dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, para peneliti menemukan semakin lama seorang pria bekerja, maka semakin rendah risiko diabetesnya. Namun, pengaruh sebaliknya terlihat pada wanita.

Pada wanita yang bekerja 45 jam atau lebih per minggu, risiko diabetes mereka 63 persen lebih tinggi daripada yang bekerja antara 35 hingga 40 jam. Bahkan, ketika faktor gaya hidup yang terkait dengan diabetes seperti merokok, tingkat aktivitas fisik, BMI, dan asupan alkohol turut dipertimbangkan, hasilnya tak jauh berbeda.

Dan Howarth, kepala perawatan di badan amal Diabetes Britania Raya, mengatakan bahwa hasil penelitian di atas berhasil menambah bukti yang menunjukkan bahwa bekerja berjam-jam dapat berdampak negatif pada kesehatan. Dalam kasus tersebut, wanita karier mengalami risiko tinggi terkena diabetes.

“Mengingat realitas kehidupan kerja yang sangat kompleks, maka dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk benar-benar memahami peran antara jam kerja dan risiko diabetes. Aturan serta regulasi kerja, agaknya memengaruhi berbagai macam kondisi ini,” ujar Howarth.

Perlu dicatat bahwa menurut dr. Rio Aditya, penyakit diabetes bisa menyerang siapa saja. “Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama berisiko mengalami diabetes. Diagnosis diabetes memang banyak ditemukan pada laki-laki, namun obesitas sebagai pemicu diabetes lebih banyak ditemukan pada wanita,” katanya.

Obesitas dan menumpuknya pekerjaan pada wanita karier sama bahayanya sebagai pemicu diabetes. Bagi Anda para wanita karier, berhati-hatilah dalam mengatur pola hidup agar terbebas dari penyakit diabetes.

Hati-hati, risiko diabetes memang lebih mungkin terjadi pada wanita karier. Jadi, pahami dan pelajari berbagai macam kiat untuk menghindari penyakit tersebut. (np/rvs)