Berita AktualBerita Internasional

Assad Paksa Mundur dan Turunkan Senjata Pemberontak Suriah

Internasional – Pemberontak Suriah Selatan menyatakan telah sepakat untuk menurunkan senjata. Hal ini dicapai melalui perjanjian yang ditengahi Rusia untuk menyerahkan provinsi Deraa kepada pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Pemerintah Suriah merebut kembali perlintasan Nassib di perbatasan dengan Yordania. Media setempat melaporkan wilayah yang telah dikuasai pemberontak selama tiga tahun itu direbut usai serangan besar-besaran dengan dukungan angkatan udara Rusia.

Provinsi Deraa meliputi sebagian besar wilayah yang dikuasai pemberontak di barat daya, salah satu benteng pertahanan mereka di Suriah. Assad juga berupaya merebut kembali area kekuasaan pemberontak di provinsi Quneitra di perbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.

Pergerakan pasukan pemerintah di Deraa dalam serangan yang berlangsung selama dua pekan berhasil membawa sebagian besar wilayah ke bawah kekuasaan negara dan mengakibatkan eksodus ribuan warga.

Dikutip Reuters pada Jumat (6/7), sejumlah sumber pemberontak menyatakan kesepakatan yang ditengahi Moskow akan memungkinkan warga sipil kembali ke desa dan kota mereka dengan jaminan pasukan Rusia.

Jaminan Rusia juga akan diperluas kepada pasukan pemberontak yang ingin “menetapkan status” dengan pemerintah–proses di mana para mantan pemberontak sepakat kembali ke bawah kekuasaan negara, kata para sumber.

Sementara itu, pemberontak yang menolak kembali ke pihak Assad diperbolehkan untuk pergi ke benteng pertahanan pemberontak di barat laut Suriah, ujar mereka.

Sejumlah saksi di sepanjang pagar perbatasan Yordania dan Suriah mengatakan ada kendaraan lapis baja dan tank dengan bendera Rusia yang bergerak ke perlintasan Nassib. Daerah itu penting karena merupakan salah satu arteri perdagangan.

Seorang komandan di aliansi militer regional yang mendukung Assad mengatakan serangan udara Israel sempat menghantam sebuah desa di Quneitra pada Jumat, meski tak memakan korban. Militer Israel menyatakan pihaknya menghantam sebuah pos militer Suriah di area tersebut. (aal)