Yandri: Lulusan SMK Penyumbang Tingkat Pengangguran Terbesar di Banten

Serang – Banten menjadi juara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia dengan angka mencapai 8,52 persen 2018 ini. Diikuti Jawa Barat sebesar 8,17 persen, dan Maluku 7,27 persen. Angka pengangguran di Kabupaten Serang menjadi penyumbang tertinggi.

Berdasarkan Data Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten agustus 2018 menununjukkan TPT Banten justru disumbangkan oleh daerah industrial seperti Kabupaten Serang dengan persentasi 12,78 persen, Kabupaten Tangerang sebanyak 9,70 persen dan Kota Cilegon 9,33 persen. Yang paling kecil, tingkat pengangguran terbuka ada di daerah Tangerang Selatan sebanyak 4,67 persen.

Anggota DPR RI Fraksi PAN Yandri Susanto mencermati, dari data BPS Banten juga menyebutkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) penyumbang TPT di Banten pada 2018 ini mencapai 14,23 persen, diikuti Sekolah Menengah Atas (SMA) 12,49 persen, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 9,87 persen.

“SMK punya keahlian khusus jadi antara kebutuhan dan menyuplai harus ada kerja sama,” ungkap Yandri.

Yandri menyatakan harus ada kajian terkait kurikulum pelajaran di SMK hal ini untuk melihat peluang pekerjaan yang saat ini dibutuhkan, untuk mempermudah lulusan SMK cepat dalam mendapatkan pekerjaan.

“(Program) Gagal? Tentu (harus) dikaji dulu. Coba misalkan sekolah yang lulusan SMK ada masalah tidak dengan kurikulumnya dengan peluang tenaga kerjanya sekarang. (Kalau sinkron kurikulum dan dan lowongan pekerjaan yang di butuhkan) jadi nyalur dan nyambung jadi ini penting,” jelasnya.

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, lanjutnya, saat ini Pemerintah Provinsi Banten sudah memegang kewenangan 1.018 Sekolah SMA/SMK yang ada di Banten.

“Kita lihat sekarang SMA dan SMK ada di gubernur, jangan sampai ada lulusan yang tinggi tapi lowongan yang rendah nah ini,” pungkas Yandri. (rus/bh)