Berita AktualBerita Daerah

Stasiun Rangkasbitung Dipadati Penumpang

Lebak – Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten dipadati penumpang berbagai tujuan untuk mengisi liburan Paskah tahun 2018. Ribuan penumpang memadati Stasiun Rangkasbitung sejak Jumat pagi hingga sore terus berdatangan untuk mengunjungi sejumlah objek wisata di Jakarta maupun Banten.

Mereka datang ke stasiun bersama rombongan keluarga dan pasangan muda-mudi. Para penumpang datang dari wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang. Mereka lebih memilih angkutan KA dengan alasan terjamin keselamatan dan tarifnya murah, sehingga terjangkau serta kedatangan-keberangkatannya terjadwal.

Kebanyakan tujuan penumpang adalah Stasiun Serpong, Kebayoran, Palmerah, Tanah Abang. Selain itu, Stasiun Serang, Karangantu, Cilegon, dan Merak. Meski stasiun dan KA dipadati penumpang, tetapi warga rela berdesak-desakan hingga berdiri dalam gerbong kereta.  “Kami akan mengunjungi wisata Ancol, Jakarta bersama teman-teman karena liburan Paskah,” katanya pula.

Ia mengatakan, dia datang bersama ribuan pemudik lainnya saling berdesakan di dalam gerbong KRL. Bahkan, ia terpaksa berdiri hingga turun di Stasiun Rangkasbitung. “Kami rela berdiri karena satu-satunya angkutan murah adalah KRL dengan tarif hanya Rp 8.000 per orang,” kata dia.

Rina (17), warga Rangkasbitung mengaku dia bersama teman-teman sekolah akan mengunjungi objek wisata Ragunan di Jakarta.  Kunjungan wisata tersebut untuk mengisi liburan dengan naik angkutan KRL dan berhenti di Stasiun Kebayoran. “Kami lebih senang naik KRL, selain ongkos murah juga kedatangan tepat waktu,” katanya pula.

Rohim (40), warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku dirinya terpaksa mudik ke kampung halaman karena harus masuk kerja sampai Senin (2/4). “Dengan waktu libur tiga hari itu kami lebih baik pulang,” kata Rogim yang mengaku bekerja di salah satu perusahaan swasta.

Petugas Stasiun Rangkasbitung Atim mengatakan diperkirakan pemudik penumpang sekitar 12 ribu orang dan meningkat 40 persen dibandingkan hari-hari normal. Penumpang yang mudik itu umumnya bekerja di sektor formal, seperti perkantoran, pegawai negeri sipil (PNS), dan pegawai badan usaha milik negara (BUMN). Sebagian besar mereka adalah penumpang dari Stasiun Tanah Abang, Angke, Senen, Palmerah, dan Kebayoran.

Menurut dia, peningkatan jumlah penumpang yang mudik tersebut karena liburan panjang, sehingga mereka ingin bersilaturahmi bersama keluarga. Selain itu, mereka juga mendatangi lokasi-lokasi objek wisata di wilayah DKI Jakarta dan Banten. “Saya kira masyarakat di sini masih mencintai jasa angkutan massal KA. Itu terlihat pemudik saling desak-berdesakan di dalam gerbong kereta,” katanya lagi. (ant)