Berita AktualBerita Kesehatan

Fakta di Balik Anyang-anyangan

Kesehatan – Pernah merasakan anyang-anyangan? Kondisi ini tentu sangat mengganggu, karena rasa nyeri yang timbul jika Anda tidak segera mengeluarkan urine yang ‘tersangkut’ di kandung kemih.

Dalam bahasa medis, anyang-anyangan disebut dengan polakisuria. Ini adalah suatu keadaan ketika kandung kemih tidak mampu menampung urine dalam jumlah semestinya.

Anyang-anyangan terjadi karena adanya rangsangan di dinding mukosa kandung kemih. Akibatnya timbullah keluhan dalam bentuk perasaan ingin buang air kecil terus-menerus.

Meski terlihat sepele, anyang-anyangan bisa menjadi suatu pertanda masalah kesehatan yang serius. Berikut beberapa kondisi medis yang bergejala anyang-anyangan:

1. Infeksi saluran kemih

Kondisi medis yang paling sering menyebabkan anyang-anyangan adalah infeksi saluran kemih. Anyang-anyangan akibat kondisi ini biasanya disertai demam, keinginan berkemih yang tidak terhankan, dan rasa nyeri pada perut.

2. Diabetes

Frekuensi berkemih dalam jumlah banyak melebihi batas normal bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2.

3. Pembesaran kelenjar prostat pada pria

Pembesaran kelenjar prostat dapat memberi efek penekanan terhadap organ di sekitarnya, salah satunya saluran kencing (uretra). Hal ini menyebabkan hambatan jalan urine untuk keluar, dan menimbulkan rangsangan pada kandung kemih untuk terus mengosongkan isinya.

4. Stroke atau gangguan saraf lainnya

Kerusakan pada saraf dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih. Ini termasuk menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih dan rasa ingin berkemih yang tidak tertahankan.

5. Kehamilan

Saat hamil, ukuran organ rahim (uterus) terus membesar seiring usia kehamilan. Hal ini menyebabkan penekanan pada organ di sekitarnya, salah satunya kandung kemih, sehingga merangsang pengeluaran urine.

6. Batu ginjal

Batu pada saluran kemih dapat mengganggu aliran urine untuk keluar. Oleh karena itu, kondisi ini bisa menimbulkan gejala sering kencing yang sedikit-sedikit.

7. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat dapat menimbulkan efek peningkatan frekuensi berkemih. Contoh obat dengan efek ini adalah obat penurun tekanan darah yang bersifat diuretik.

Selain itu, peningkatan frekuensi berkemih juga dapat disebabkan oleh kanker kandung kemih, disfungsi kandung kemih, dan efek radioterapi.

Jika Anda kerap anyang-anyangan dan merasa sangat terganggu, salah satu tindakan yang dapat dilakukan sebagai solusinya adalah menggunakan popok dewasa yang teruji klinis dan tidak menyebkan iritasi. Penggunaan popok dewasa dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman akibat anyang-anyangan yang terjadi.

Dan yang tak kalah penting, pastikan pula Anda tak ragu untuk berobat ke dokter. Terlebih jika anyang-anyangan disertai demam, nyeri punggung atau pinggang, mual, muntah, keringat dingin, serta adanya cairan abnormal yang keluar dari kemaluan. (nb/rh)

Sumber: Klik Dokter