Berita AktualBerita Internasional

Bertemu Menhan AS, Retno Singgung Masalah Palestina

Internasional – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta Amerika Serikat mempertimbangkan kembali keputusannya mengurangi dana bagi Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Permintaan itu diungkapkan Retno kepada Menteri Pertahanan AS James Mattis di Kemlu RI, Jakarta, Senin (22/1) malam.

“Indonesia meminta rencana AS mengurangi bantuan untuk Palestina melalui mekanisme UNRWA dapat dipertimbangkan kembali,” ucap Retno usai bertemu Mattis.

Dalam kesempatan itu, Retno juga menegaskan kembali sikap Indonesia terkait isu Palestina.

Kepada Mattis, Retno menyampaikan penyesalan RI terkait keputusan Presiden Donald Trump yang berkeras mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Palestina.

“Saya sampaikan bahwa isu Palestina ada di jantung Bangsa Indonesia. Isu ini sangat mendapat perhatian di masyarakat Indonesia,” kata Retno.

“Kami sangat sesalkan keputusan AS tersebut dan saya juga sampaikan posisi Indonesia mengenai solusi dua negara.”

Menurut Retno, Mattis mengatakan bahwa dana AS untuk UNRWA tidak dikurangi seluruhnya.

Dia meyakinkan bahwa dana UNRWA, khususnya bantuan pendidikan, kesehatan, anak-anak, dan perempuan tidak akan terdampak oleh kebijakan ini.

“Beliau sampaikan dana UNRWA yang lebih fokus untuk pendidikan, kesehatan, wanita, dan anak-anak tetap akan di-maintain dan dipelihara, tidak akan terkena dampak potongan tersebut,” ujar Retno.

Belum lama ini, AS menangguhkan dana US$65 juta atau separuh bantuannya bagi UNRWA.

Seorang pejabat Kemlu AS pada pekan lalu mengatakan pemotongan hampir 50 persen dari total US$125 juta bantuan AS itu dilakukan dalam rangka evaluasi operasional UNRWA.

Pemotongan dana juga dilakukan sebagai bentuk desakan AS kepada negara anggota UNRWA lain agar lebih banyak berkontribusi terhadap organisasi tersebut.

Penangguhan bantuan tersebut dilakukan AS berselang dua minggu setelah Trump mengancam akan menghentikan bantuan terhadap Palestina lantaran tidak mau lagi berdialog soal Israel.

Selain isu Palestina, Mattis dan Retno juga membicarakan isu Afghanistan dan rencana kunjungan Presiden Joko Widodo ke Afghanistan dan empat negara lainnya di Asia Selatan mulai pekan ini.

Selama 45 menit, kedua menteri juga membicarakan upaya pengembangan dan penguatan arsitektur regional bagi kawasan Indo-Pasifik agar bisa tetap menjadi kawasan yang stabil dan terhindar dari konflik.

Mengenai isu itu, Retno mengatakan Indonesia siap berbicara dengan negara mana pun, termasuk AS, demi memajukan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang tetap damai dan stabil.

“Kami berdua sepakat bahwa arsitektur regional di kawasan Indo Pasifik hendaknya dibentuk berdasarkan keterbukaan, transparansi, inclusiveness, dan spirit kerja sama dengan kebiasan berdialog,” ucap Retno.

Mattis tiba di Jakarta sekitar 18.30 WIB dan langsung menuju Kemlu RI. Mengenakan jas serba hitam, Mattis turun dari konvoi mobil diplomatik dan langsung disambut Retno di Gedung Pancasila pada sekitar 19.50.

Usai bertemu Retno, Mattis dijadwalkan menemui Menteri Pertahanan RI Ryamyzad Rycudu besok, Selasa (23/1), sekitar 09.00.

Mattis juga dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara. (aal)