Berita AktualBerita Daerah

Meski Surplus, Namun 130 Ribu Warga Banten Masih Belum Teraliri Listrik

Tangerang – Pasokan listrik untuk wilayah distribusi Banten tercatat surplus sebesar 1.567 Megawatt (MW), dengan pasokan listrik sebesar 5.063 MW, dan total pemakaiannya 3.496 MW. Dari total 5.063 MW itu, PT PLN Distribusi Banten memberikan pasokan listrik kepada industri berat sebanyak 70 Mega Volt Ampere (MVA).

Kepala Dinas ESDM Provinsi Banten Eko Palmadi mengatakan, listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku bisnis di Provinsi Banten.

“Di Banten ini, ternyata listriknya surplus, artinya kesiapan PLN menyuplai listrik menjadi keunggulan bagi investasi di Banten,” katanya di Gading Serpong, Tangerang.

Dijelaskan dia, di Banten sendiri terdapat enam pembangkit listrik yang di antaranya berada di Suralaya dan Cilegon. Dengan demikian, Banten menjadi lumbung energi yang sangat penting di Jawa bagian Barat.

“Tetapi kami ingin masyarakat Banten juga bisa menikmati pasokan listrik. Sebab, masih ada 130 ribu masyarakat di Banten, yang tinggal di dusun-dusun yang belum mendapatkan pasokan listrik,” ungkapnya.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS menambahkan, Banten merupakan satu-satunya wilayah Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi mencapai 7%.

“Kita harapkan penambahan kapasitas lebih dari 5.500 MW di Jakarta dan Banten, kemudian tranmisinya kita perkuat sampai 2019 dengan nilai investasi Rp65 Triliun. Ini akan memperkuat Banten,” jelasnya.

Meski begitu masih terdapat 130 ribu Kepala Keluarga (KK) yang belum menikmati aliran listrik. Menjawab hal ini, pihaknya mengaku disebabkan olah daya beli masyarakat yang lemah. Beberapa di antaranya, diakui mendapat pasokan listrik dari menyalur.

“Dari 130 KK itu, tidak semuanya belum mendapat pasokan listrik. Sebagian ada yang menyambung atau menyalur dari listrik tetangga mereka, karena tidak mampu membayar listrik,” sambungnya.

Pihak PLN Distribusi Banten pun telah melakukan pembicaraan dengan Provinsi Banten, untuk menyelesaikan pasokan listrik ke warga kurang mampu tersebut, agar dalam dua tahun kedepan agar 130 ribu warga itu mendapat pasokan listrik.

Caranya, dengan menyambungkan aliran listrik ke pemukiman warga yang biayanya ditanggung dari dana desa, atau diambil dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) PT PLN Distribusi Banten sendiri.

“Atau bisa juga dimasukan ke daftar Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yaitu keluarga yang masuk dalam daftar subsidi di dusun-dusun terpencil. Sehingga dua tahun kedepan, bisa kita selesaikan,” paparnya.

Dilanjutkan dia, sebisa mungkin pihaknya akan menyelesaikan pasokan listrik kepada warga kurang mampu di Banten, dengan menggunakan hasil keuntungan dari penjualan listrik dalam CSR yang 5%.

“PLN setiap tahun ada CSR, dan akan kami selesaikan sesuai kebutuhan. Nilai CSR itu sendiri 5% dari setiap keuntungan PLN. Tetapi, wilayah Banten itu masih lebih baik, dibanding Papua dan daerah Timur. Di sini,  APBD-nya masih lebih bagus,” imbuhnya.

General Manager PLN Distribusi Banten R. Rawan Insani menambahkan, pihaknya terus berkomitmen membuat seluruh wilayah Banten, baik yang ada di dusun-dusun, agar bisa teraliri listrik dengan baik.

“Kami punya komitmen membuat seluruh wilayah Banten teraliri listrik, dan akan melakukan kerja sama dengan Pemprov Banten dalam program Listrik Pedesaan (Lisdes),” ungkap Rawan Insani.

Dilanjutkan dia, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Banten sebesar 95%. Diharapkan, dengan program listrik pedesaan ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan hidup seluruh masyarakat di pedesaan Banten.

“Artinya ada 5% masyarakat di dusun-dusun yang belum teraliri. Sebenarnya ini lebih ke faktor ekonomi. Mereka banyak tersebar di wilayah Pandeglang,” tukasnya. (akr/red)