Berita AktualBerita Internasional

Tragedi Suriah Tewaskan 19 Orang, 6 Anak-anak

Internasional – Rezim Suriah melakukan penembakan di daerah yang dikuasai pemberontak Ghouta Timur di dekat Damaskus, Jum’at (17/11/2017). Penembakan ini setidaknya telah membunuh 19 warga sipil. Enam diantaranya adalah anak-anak, jelas sebuah sumber yang dikutip oleh AFP.

Jumlah kematian terus meningkat setelah pasukan rezim dan pemberontak, yang memegang daerah kantong di pinggiran timur ibukota Suriah, saling berbalas serangan.

Menurut Pengamat Hak Asasi Manusia di Suriah, 52 warga sipil telah terbunuh sejak Selasa. Kebanyakan dari mereka ada di Ghouta Timur. Wilayah ini telah dikepung sejak 2013 dan kondisi kemanusiaan disana sangat mengerikan.

Sebanyak 13 orang, termasuk lima anak-anak, dan tiga pekerja darurat, tewas dalam baku tembak dan serangan udara di Douma, kota utama Ghouta, seperti diungkap Kepala Pengamat HAM Suriah, Rami Abdel Rahman, kepada AFP.

Sementara itu tempat lain di Ghouta Timur, enam orang lainnya tewas dalam serangan udara yang dilakukan pemerintah Suriah.

Selasa lalu, kelompok Ahrar al-Sham asal Harasta, menyerang sebuah pangkalan militer rezim di daerah tersebut. Padahal wilayah itu harusnya menjadi zona berkurangnya tindak kekerasan atas kesepakatan antara Rusia, Iran, dan Turki.

Pertarungan di wilayah tersebut telah menewaskan setidaknya 37 orang dari pihak rezim. Abdel Rahman juga mengatakan bahwa peristiwa tersebut juga mengorbankan “puluhan” gerilyawan Islam.

Sebuah rumah sakit di Douma terus kebanjiran pasien dari para korban terluka, sementara suara anak-anak yang menangis bergema di lorong-lorong rumah sakit itu, jelas seorang koresponden AFP.

Seorang pria tua berusaha menenangkan seorang gadis kecil yang sedang menangis. Bajunya berlumuran darah, sementara mayat tiga anak terbunuh dalam sebuah serangan tergeletak dalam sebuah meja logam.

Dua anak lain yang terluka duduk di bangku, diam, mata membelalak dengan tatapan kosong, mereka masih dalam keadaan terguncang. Seseorang diantaranya duduk dengan kaki dibebat. Semenatara kepala seorang lainnya diperban dengan darah membasahi tubuhnya.

Sebagai balasan atas pemboman di Ghout, pemberontak menembakkan roket ke Damaskus pada hari Jumat. Peristiwa ini menewaskan tiga warga sipil, kata sumber yang sama.

Enam orang tewas sehari sebelumnya. Pelatih karate nasional Suriah Fadel Radi, termasuk korban meninggal setelah terkena pecahan peluru saat ia meninggalkan klub olahraga Damaskus, kantor berita SANA melaporkan.

Lebih dari 330.000 orang diperkirakan tewas dalam perang Suriah yang sudah pecah sejak 2011, jutaan orang telah mengungsi.Perang ini pecah lantaran rezim menghancurkan demonstrasi anti-pemerintah secara brutal. (eks/cnn)