Berita AktualBerita Internasional

Korut: Trump Sakit Mental di Sidang Umum PBB

Internasional – Korea Utara menyerang Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan menyebutnya sebagai sosok yang sakit secara mental.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho menyampaikan pernyataan itu dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa ke-72 di New York, akhir pekan ini, untuk merespons Trump yang sempat mengancam akan menghancurkan Korea Utara.

Menurut Ri Yong-ho, ancaman tersebut semakin meningkatkan peluang terjadinya konfrontasi militer dan membuat rudal-rudal negaranya semakin mengarah ke seluruh daratan AS.

Selain menyebut Trump sakit secara mental, Ri juga menuding Trump sebagai pemimpin yang memegang tombol kendali nuklir sehingga menjadikannya ancaman paling berbahaya terhadap perdamaian dan keamanan internasional saat ini.

Sebelumnya, Trump saat berpidato pertama kali di hadapan Majelis Umum PBB, Selasa (19/9) lalu, menyebut Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un sebagai ‘Pria Roket’ yang sedang melakukan misi bunuh diri.

“Tak ada seorang pun selain Trump sendiri yang sedang melaksanakan misi bunuh diri,” kata Ri seperti dilansir AFP.

Ri mengatakan ucapan Trump itu telah menghina Kim sambil menyatakan bahwa Trump telah mengubah PBB menjadi sarang gangster.

Ancaman Korea Utara termasuk salah satu isu utama dalam Sidang Umum PBB tahun ini yang dihadiri para pemimpin dunia.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara memang rutin meluncurkan uji coba nuklir. Sedikitnya enam rudal antar benua diledakkan dalam uji coba tersebut.

Korea Utara menyatakan langkah itu diambil untuk mempertahankan diri dari sikap permusuhan yang diperlihatkan Amerika Serikat dan sekutunya.

Amerika Serikat aktif menggalang dukungan untuk penerapan sanksi lebih berat yang telah dikeluarkan PBB pada 11 September lalu. Selain itu, AS juga melakukan langkah unilateral di dalam negeri dengan memberi sanksi perusahaan yang berhubungan bisnis dengan Korea Utara.

Ri menyebut sanksi PBB tersebut tak adil. Pyongyang, kata dia, tak punya pilihan selain meresponsnya dengan nuklir.

Ia juga mengatakan bahwa uji coba nuklir negaranya sebagai upaya menangkal perang dan mengklaim Korea Utara sebagai negara nuklir yang bertanggung jawab.

“Korea Utara akan mengambil langkah pencegahan jika Amerika Serikat dan sekutunya melakukan operasi di wilayah kami atau melakukan serangan militer pada kami,” kata Ri.

Ri melanjutkan, sanksi internasional tak akan berhasil memaksa negaranya mengubah kebijakan.

Beberapa jam sebelum Ri berpidato di Majelis Umum PBB, pesawat bomber Amerika Serikat terbang melintasi Pantai Timur Korea Utara.

Pentagon menyebut misi tersebut sebagai demonstrasi atas sikap AS sekaligus sebagai pesan nyata bahwa AS memiliki banyak opsi militer untuk menghancurkan setiap ancaman. (wis/cnn)