- Normalisasi Sungai Sabi oleh DBMSDA Tangerang untuk Cegah Banjir dan Sedimentasi
- Kepala Daerah Diundang Ikuti Anugerah Kebudayaan PWI di HPN 2026
- Ngopi Bareng Forkopimda, Danrem 064/Maulana Yusuf Dorong Sinergi Nyata Bangun Banten
- Kecamatan Larangan Kota Tangerang Salurkan Bantuan Sosial untuk Anak Terlantar dan Disabilitas
- Apa Jadinya Jika TNI, Pemerintah, dan Rakyat Bergerak Bersama? TMMD ke-126 Jawab dengan Aksi Nyata di Pandeglang
Akademisi Nilai Timses dan Simpatisan Tidak Produktif
Serang – Meskipun imbauan untuk tidak melakukan kampanye hitam atau black campaign sudah dilakukan sejumlah petinggi partai dan juga pihak kepolisian, tetapi aksi saling mengungkapkan kelemahan pasangan calon atau paslon gubernur dan wakil gubernur Banten terus terjadi. Di media sosial, aksi ini bahkan semakin gencar dilakukan sejumlah pihak baik tim sukses maupun simpatisan paslon. Para akademisi menilai aksi black campaign ini tidak produktif dan kurang efektif.
“Kampanye negatif seperti itu tidak produktif dan kurang efektif digembar-gemborkan. Menjadi kurang produktif para tim sukses atau simpatisan ini jika terus dilakukan hanya untuk mengurangi simpatik massa dalam memilih calon bersangkutan,” kata Rektor Untirta, Sholeh Hidayat, kemarin.
Ia menyarankan agar tim sukses ataupun simpatisan lebih mengedepankan sosialisasi program calon bersangkutan agar masyarakat mengerti.
Saat ini, hanya ada dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten yang sudah mendaftarkan diri ke KPUD Banten. Pasangan pertama Wahidin Halim-Andika Hazrumi maju dengan dukungan 7 partai koalisi yaitu partai Golkar, Demokrat, PKS, Hanura, PAN, Gerindra, dan PKB. Sementara pasangan Rano Karno – Embay Mulya Syarif mendaftar dengan diusung PDIP, PPP, dan Partai Nasdem. (Henny)
