- Berdalih Beli Susu Anak , ibu RT Nekat Promosikan Judol
- HUT ke - 75, Ditpolairut Polda Lampung Shalat istighotsah & Doa Bersama untuk Korban Bencana
- Kick-off HPN 2026 Berlangsung Meriah, Banten Siap Jadi Tuan Rumah Puncak Peringatan
- SPS Banten Gelar Temu Media Bahas Tata Kelola Aset Transparan dan Akuntabel
- Sambut HPN 2026, PWI dan Polri Kolaborasi Gelar Anugerah Jurnalistik untuk Pewarta
DBD Mewabah, DPRD Banten Pertanyakan Antisipasi Pemda
Serang – DPRD Provinsi Banten mempertanyakan kinerja Dinas Kesehatan Dinkes Provinsi Banten, terutama Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Banten, menyusul mewabah nya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang bahkan menyebabkan kematian. Dari tujuh ratusan penderita DBD, 26 di antaranya meninggal dunia karena terlambat ditolong.
Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah mengaku kecewa dengan kinerja pemerintah daerah.
“Saya bingung terhadap program-program Dinas Kesehatan yang kurang berhasil dalam menekan angka DBD,” singgnung Asep, Kamis (5/2/2016).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pemda Provinsi Banten, saat ini dari delapan Kabupaten Kota, penderita DBD yang dirawat dan meninggal dunia paling banyak di Kabupaten Tanggerang. Penderita yang dirawat di rumah sakit terbanyak di Kabupaten Pandeglang, dan kemudian Kota Tanggerang.
Asep berharap, Dinas Kesehatan bisa maksimal dalam mengantisipasi wabah mematikan tersebut.
“Saya berharap dengan maksimalnya antisipasi yang bisa dilakukan Dinkes Kabupaten Kota, wabah demam berdarah bisa berkurang,” katanya. (henny)
