- Danrem 064/MY dan Ulama Banten Sepakat Perkuat Sinergi Jaga Kondusifitas Wilayah
- Korem 064/MY Tegaskan Peran TNI Hadir Lebih Awal Jaga Kondusifitas dan Fasilitasi Dialog
- Korem 064/MY Perkuat Sinergi TNI–Polri dalam Pengamanan Aksi Unjuk Rasa di Serang
- Akhmad Munir Terpilih Ketua Umum PWI Pusat, Tiga Formatur Disepakati
- Bupati Dewi Setiani Minta Petugas PKH dan BPNT Prioritaskan Lansia, Ibu Hamil, dan Ibu Menyusui
Danrem 064/MY dan Ulama Banten Sepakat Perkuat Sinergi Jaga Kondusifitas Wilayah

SERANG, beritaindonesianet-anrem 064/MY Brigjen TNI Andrian Susanto S.I.P., M.Han., M.I.Pol., menerima kunjungan silaturahmi para ulama, pimpinan ormas Islam, dan tokoh masyarakat Provinsi Banten di ruang kerjanya. Kunjungan tersebut dipimpin oleh KH. Embay Mulya Syarif selaku Ketua Forum Musyawarah Ulama, Akademisi, dan Tokoh Masyarakat Banten, didampingi jajaran pimpinan PW MUI Banten, Muhammadiyah, PERSIS, Mathlaul Anwar, DDII, IPHI, Wahdah Islamiyah, Bakomubin, dan KBPII Banten.
Kunjungan ini diterima langsung oleh Danrem 064/MY, didampingi Kasi Intel Kasrem 064/MY dan jajaran Korem. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat, penuh kebersamaan, serta menjadi ruang tukar pandangan terkait dinamika sosial pasca unjuk rasa pada Sabtu (30/8) yang sempat berujung anarkis akibat provokasi kelompok tertentu.
Dalam kesempatan itu, Danrem menegaskan pentingnya sinergi aparat keamanan bersama ulama untuk mencegah masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak mudah terprovokasi. Ia juga menyampaikan bahwa hal ini sejalan dengan arahan Panglima TNI mengenai pentingnya Perlindungan Masyarakat (Pam Swakarsa) yang bersinergi dengan TNI–Polri.
“Sesuai arahan Panglima TNI, sinergi TNI-Polri bersama ulama, ormas Islam, dan elemen Pam Swakarsa sangat penting. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi inilah yang akan menjaga kondusifitas wilayah dan mencegah provokasi. Dengan kebersamaan, kita pastikan Banten tetap aman dan damai,” tegas Danrem.
Sementara itu, KH. Embay Mulya Syarif menekankan bahwa hubungan TNI dan ulama di Banten selama ini harmonis dan solid. “Banten bukan zona merah. TNI menjaga keamanan, ulama menjaga keimanan. Justru ulama memiliki peran besar memberikan arahan, terutama kepada anak-anak muda agar tidak terseret dalam aksi anarkis. TNI-Polri punya keterbatasan massa, maka di situlah peran ulama sangat diharapkan,” jelasnya.
Sebagai wujud kepedulian terhadap kondisi bangsa, para ulama dan ormas Islam Banten menyampaikan pernyataan sikap:
1. Mengajak masyarakat Banten bersatu dan bekerjasama dengan aparat keamanan untuk menciptakan wilayah yang aman, nyaman, dan kondusif.
2. Menghidupkan semangat silih asah, silih asih, dan silih asuh dalam memperkokoh NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3. Mendorong mahasiswa dan masyarakat menyampaikan aspirasi secara profesional dan proporsional tanpa tindakan anarkis.
4. Mendukung langkah Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.
5. Mengajak umat beragama, khususnya umat Islam, untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT agar negeri ini menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Pertemuan ini meneguhkan pesan kebersamaan bahwa dengan sinergi TNI-Polri, ulama, ormas Islam, Pam Swakarsa, dan seluruh masyarakat, stabilitas keamanan dan keharmonisan sosial di Banten akan terus terjaga.
(Oleh)