SERANG, beritaindoneaianet-Pada momen Hari Air Sedunia (HAD) 2021 pada 22 Maret, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mangajak semua kalangan untuk meningkatkan kesadaran akan kelestarian air. Menjaga keberlangsungan air dinilai sebagai tugas bersama.
“Hari Air Sedunia merupakan peristiwa yang mengingatkan kita agar dapat memanfaatkan air secara efisien, sehingga kelestariannya dapat terpelihara dengan baik,” kata Tatu usai memperingati HAD 2021 di Bendungan Sindangheula, Kabupaten Serang, Banten, Senin (2/3/2021).
Turut hadir Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Profesor Muhadjir Effendy, Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo, dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy. Kegiatan ini pula dihadiri secara virtual oleh jajaran Kementerian PUPR se-Indonesia.
Tatu menilai, peringatan HAD sangat tepat dilaksanakan di Bendungan Sindangheula yang berkapasitas 9,3 juta meter kubik. Bendungan ini akan memberikan manfaat irigasi terhadap 1.280 hektare sawah di Kabupaten/Kota Serang khususnya, dan umumnya Provinsi Banten.
“Kita harapkan, bendungan ini memberikan nilai tambah yang besar bagi petani di Banten dalam menjamin ketersediaan air bagi area pertanian. Kita akan semakin memperkuat ketahanan pangan,” ujar Tatu.
Bendungan Sindangheula pula, mampu menyediakan air baku hingga 0,8 meter kubik per detik. Kemudian mampu mengendalikan banjir yang sering terjadi saat musim hujan.”Kami Pemkab Serang siap berkolaborasi dengan Kementerian PUPR dalam memaksimalkan pemanfaatan Bendungan Sindangheula,” ujarnya.
Salah satu kolaborasi yang bisa dilakukan, Tatu meminta Kementerian PUPR dan Pemprov Banten agar memberikan kesempatan kepada PDAM Tirta Albantani, selaku BUMD Pemkab Serang untuk mengelola air baku dari Bendungan Sindangheula.”Kolaborasi ini sebagai upaya bersama dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat. Atas kolaborasi program kami sampaikan terima kasih,” ujarnya.
Menko PMK, Muhadjir Effendy menyatakan, masyarakat jangan hanya berpikir untuk memanfaatkan, tetapi harus punya tanggung jawab menjaga kelestarian air. “Ini kewajiban dan hak yang harus dilakukan seimbang. Agar air bisa dinikmati semua makluk yang hidup di dunia,” ujarnya.
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengatakan, pembangunan Bendungan Sindangheula tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan air baku, melainkan juga untuk pengendali banjir, irigasi sawah, hingga pembangkit listrik dan pariwisata.
Ia mengatakan, potensi air di Bendungan Sindangheula bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah bersama Kementerian PUPR. “Selanjutnya bersama-sama melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan,” ujarnya.(odeh)