BULOK, beritaindonesianet- Pasca banjir bandang akibat jebolnya tanggul penahan sungai Way Bulok di Pekon Sukamara Kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus, tim gabungan melaksanakan pendataan kerusakan rumah-rumah warga, Rabu (6/1/) siang.
Akibat banjir bandang tersebut, sebuah masjid dan sebuah sekolah serta ratusan rumah di Pekon Sukamara dan Banjarmasin, Bulok sempat tergenang air yang bercampur lumpur akibat banjir yang terjadi tadi malam, Selasa (5/1) pukul 19.30 Wib.
Selain pendataan oleh tim, Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani juga hadir melakukan inspeksi ke wilayah setempat, bahkan tim pertama Pemkab dipimpin Kadis Kesehatan Taufik Hidayat telah datang membawa obat-obatan dan makanan.
Menurut Kapolsek Pugung Polres Tanggamus tim pertama dipimpin Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Taufik Hidayat, Kadis Capil Maradona, Kepala BPBD Ediyan M. Toha, Anggota DPRD Edi Yalesmi, Camat Bulok Kuroisin dan Ka UPT Kesehatan Bulok Rohayati.
“Tim pertama datang sekitar pukul 09.30 Wib memberikan bantuan kepada warga berupa obatan-obatan balita, makan balita kepada warga Pekon Banjarmasin dan Pekon Sukamara,” kata Ipda Okta Devi mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Oni Prasetya, SIK.
Sambungnya, atas bencana tersebut Pemkab Tanggamus juga telah mendirikan dua posko kesehatan di Pekon Sukamara dan Pekon Banjarmasin. “Pemkab mendirikan dua posko kesehatan di dua pekon tersebut,” tegasnya.
Terpisah menurut Budiman selaku Kabid Kedaruratan BPBP Tanggamus, bahwa berdasarkan data sementara 225 rumah di Pekon Sukamara dan Pekon Banjarmasin sempat tergenang pasca banjir bandang.
“Sementara di Pekon Sukamara, 200 rumah tergenang air bercampur lumpur dan di Pekon Banjarmasin sebanyak 25 rumah,” kata Budiman melalui sambungan telpon.
Budiman menegaskan, atas informasi adanya kendaraan sepeda motor terbawa banjir, ia meluruskan bahwa sepeda motor tidak terbawa banjir namun saat terjadi banjir mengakibatkan motor tersebut tergenang.
“Untuk 3 sepeda motor itu tidak terbawa banjir. Namun roboh lalu tergenang,” tegasnya.
Budiman menambahkan, terkait kerusakan lahan pertanian maupun sawah, ia belum dapat memastikan menunggu hasil pemeriksaan Dinas Pertanian. “Untuk kerusakan lahan pertanian maupun sawah belum dapat kami pastikan, menunggu pendataan Dinas Pertanian,” pungkasnya. (glh/jal)