- Kepala Daerah Diundang Ikuti Anugerah Kebudayaan PWI di HPN 2026
- Ngopi Bareng Forkopimda, Danrem 064/Maulana Yusuf Dorong Sinergi Nyata Bangun Banten
- Kecamatan Larangan Kota Tangerang Salurkan Bantuan Sosial untuk Anak Terlantar dan Disabilitas
- Apa Jadinya Jika TNI, Pemerintah, dan Rakyat Bergerak Bersama? TMMD ke-126 Jawab dengan Aksi Nyata di Pandeglang
- HUT ke-80 TNI di Banten: Soliditas Prajurit, Pengabdian Tanpa Batas . TNI Prima - TNI Rakyat - Indonesia Maju
Pria Serang 20 Anak dengan Palu di China

Internasional – Seorang pria di China dengan menggunakan palu menyerangsekolah dasar di Beijing dan melukai 20 anak Selasa (8/1) waktu setempat. Pejabat berwenang menyatakan serangan tersebut telah mengakibatkan tiga orang luka parah.
Pemerintah Distrik Xicheng menyatakan pelaku penyerangan tersebut telah diamankan. Pelaku bernama Surnamed Jia.
Pelaku berusia 49 tahun tersebut merupakan kontraktor yang dipekerjakan sekolah untuk pekerjaan pemeliharaan harian.
Walikota Distrik Xicheng Wang Shaofeng mengatakan penyerangan diduga dilakukan karena kekecewaan. Pasalnya, kontrak kontraktor tersebut dijadwalkan akan berakhir Januari ini.
“Ini untuk melampiaskan kekesalan. Padahal, sekolah sedang membahas pekerjaan lain untuk Jia,” katanya seperti dikutip dari AFP, Selasa (8/1).
Mereka menyatakan para murid yang terluka akibat penyerangan tersebut telah dirawat di rumah sakit. Berdasarkan laporan yang mereka terima, 20 anak terluka akibat kejadian tersebut.
Empat dari 20 orang anak tersebut perlu dioperasi karena mengalami patah tulang.”Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk merawat dan menyembuhkan anak-anak yang mengalami luka. Kami juga akan mengambil langkah penting demi meningkatkan keamanan di sekolah agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.
Kekerasan yang menimpa anak di sekolah merupakan sebuah masalah yang sering terjadi di China. Pada April tahun lalu, seorang lelaki berusia 28 tahun dengan menggunakan pisau membunuh sembilan siswa sekolah menengah.
Pembunuhan paling mematikan dalam beberapa tahun terakhir tersebut dilakukan ketika para siswa sedang pulang ke rumah mereka masing-masing. (AFP/agt/cnn)