- Kecamatan Larangan Kota Tangerang Salurkan Bantuan Sosial untuk Anak Terlantar dan Disabilitas
- Apa Jadinya Jika TNI, Pemerintah, dan Rakyat Bergerak Bersama? TMMD ke-126 Jawab dengan Aksi Nyata di Pandeglang
- HUT ke-80 TNI di Banten: Soliditas Prajurit, Pengabdian Tanpa Batas . TNI Prima - TNI Rakyat - Indonesia Maju
- HUT Ke-25 Provinsi Banten, Gubernur Andra Soni Ajak Lanjutkan Pembangunan dengan Semangat Kolaborasi
- Pengurus PWI Pusat Periode 2025-2030 Resmi Dikukuhkan di Monumen Pers Solo
Rangkaian Ledakan di Somalia Tewaskan 20 Orang

Internasional – Sekitar 20 orang tewas dan puluhan orang lainnya terluka akibat rangkaian ledakan bom dan serangan bersenjata yang mengguncang ibukota Somalia Mogadishu, Jumat (9/11) waktu setempat. Ledakan dan serangan itu terjadi di dekat markas polisi Sahafi hotel dan Divisi Investigasi Kriminal (CID)
Seorang pejabat keamanan Somalia Abdulahi Ahmed mengatakan sebagian besar korban tersebut merupakan warga sipil.
“Informasi yang kami terima 20 meninggal dan lebih dari 40 lainnya mengalami luka,” katanya seperti dikutip dari AFP, Sabtu (10/11).
Menurut sumber, korban jiwa termasuk putra dari pemilik hotel, Abdirashid Ilqeyte, yang tewas dalam serangan Shabaab pada pembentukan pada November 2015.
Para saksi mengatakan ledakan datang dari seorang pembom bunuh diri. Ia meledakkan rompi yang dibebani bahan peledak di pintu masuk depan hotel, ketika tiga penyerang dalam seragam militer Somalia ditembak di pintu belakang.
Sementara itu, pro-Shabaab, jaringan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda melalui situs menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian ledakan yang terjadi di Mogadishu tersebut.
“Anggota bersenjata dari Shabaab Al-Mujahideen memang melakukan serangan kompleks yang menargetkan Hotel Sahafi di Mogadishu tempat pejabat senior pemerintah Somalia tinggal,” kata mereka.
Shabaab sebenarnya sudah dipaksa keluar dari Mogadishu oleh pasukan Uni Afrika pada tahun 2011. Tetapi mereka masih mengendalikan sebagian wilayah pedesaan dan menyerang sasaran-sasaran pemerintah, militer, dan sipil. (AFP/agt)