- Kongres Persatuan PWI Segera Digelar, Hendry-Zulmansyah Sepakati SC dan Peserta
- HUT ke25, LPM Banten Usulkan Perda dan Pergub Banten yang Atur Keberadaan LPM Secara Berjenjang
- PWI Kota Tangsel Periode 2025-2028 Resmi Dilantik, Usung Profesionalisme dan Soliditas
- Ombudsman Banten Awasi Penilaian Kompetensi dan Potensi ASN Pemprov Banten
- Maksimalkan Kinerja, Gubernur Banten Andra Soni: Perkuat Komunikasi dan Kerja Kolektif
Pangeran: Saudi Siap Ambil Bagian dalam Tindakan Atas Suriah

Paris – Pemerintah Arab Saudi disebut siap untuk mengambil bagian dalam kemungkinan aksi militer terkait dugaan serangan senjata kimia di Suriah. Hal ini dinyatakan oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammad bin Salman pada Selasa (10/4/2018).
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa tindakan keras atas terjadinya serangan tersebut akan dilakukan. Hal ini disebut sebagai indikasi bahwa negara itu dapat melakukan intervensi militer lebih kuat di Suriah.
“Jika aliansi dan mitra kami membutuhkan, kami siap dan akan hadir mengambil bagian,” ujar Pangeran Mohammad dalam konferesi pers saat mengunjungi Paris, Prancis, Selasa (10/4/2018).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir juga mengatakan bahwa sejumlah negara tengah melakukan diskusi untuk menanggapi dugaan serangan senjata kimia di Suriah. Seruan untuk menindak pihak yang bertanggung jawab di balik serangan itu juga terus terdengar.
“Kami ingin agar mereka yang bertanggung jawab untuk segera diadili,” ujar Adel Al-Jubeir.
Serangan senjata kimia di Suriah yang kali ini kembali terjadi tepatnya di Douma, kota terakhir yang dikuasai pemberontak telah membuat sedikitnya 60 orang tewas dan 1.000 lainnya terluka. Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden Bashar Al Assad tetap diyakini berada di balik insiden ini.
Pemerintah Suriah dan Rusia telah membantah tegas keterlibatan dalam serangkaian serangan senjata kimia tersebut. Kali ini, kedua negara mengusulkan agar dilakukan inspeksi internasional untuk mengusut kasus ini.(rol)