Berita AktualBerita Internasional

Netanyahu: Israel Ingin Damai, Tapi Tetap Bertahan Lawan Iran

Internasional – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa negaranya menginginkan perdamaian, namun akan tetap bertahan melawan Iran.

Sebelumnya, Israel meluncurkan serangan udara setelah sebuah jet tempur F-16 milik mereka jatuh di bagian utara negara tersebut, Sabtu (10/2).

Menurut pihak militer Israel, insiden ini terjadi karena “tembakan anti-pesawat besar-besaran” dari pasukan Suriah yang disebutnya berkaitan dengan Iran di Suriah.

Netanyahu mengaku telah berdiskusi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Saya mengulangi lagi kepadanya [Putin] soal kewajiban dan hak kami untuk mempertahankan diri melawan serangan dari wilayah Suriah. Kami sepakat bahwa koordinasi antara pasukan militer kami akan berlanjut,” ujar Netanyahu dalam pernyataannya di televisi, melansir Reuters.

Orang nomor satu di Israel itu pun mengaku telah berbicara kepada Sekretaris Negara AS Rex Tillerson.

“Israel menginginkan perdamaian, namun kami akan terus mempertahankan diri dengan teguh melawan serangan apapun terhadap negara kami atau upaya apapun oleh Iran untuk berdiri melawan kami di Suriah,” kata Netanyahu.

Menjawab Netanyahu, Amerika Serikat mendukung penuh langkah Israel yang ingin berperang melawan segala ancaman musuh.

“Israel merupakan partner keamanan terdekat kami di dalam wilayah dan kami mendukung penuh hak yang melekat pada Israel untuk mempertahankan diri melawan ancaman terhadap wilayah dan penduduknya,” ujar juru bicara Pentagon Adrian Rankine-Galloway.

“Kami berbagi keprihatian di seluruh wilayah bahwa Iran membuat kerusuhan yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional, dan kami mencari resolusi internasional yang lebih besar dalam membalas aktivitas Iran yang merusak ini,” katanya. (res)