Berita AktualBerita Internasional

Masuk Islam, Tokoh Partai Ekstrem Kanan Jerman Mundur

Internasional – Politikus partai ekstrem kanan Jerman, Alternative for Germany (AfD), Arthur Wagner, keluar dari partainya setelah menjadi mualaf atau memeluk agama Islam.

Salah satu anggota terkemuka partai anti-Islam itu menyatakan mundur dari posisinya dalam rapat komite dewan eksekutif pengurus partai di negara bagian Brandenburg pada 11 Januari lalu.

“Saya sangat terkejut. Dia merupakan salah satu anggota Kristiani yang aktif dalam partai,” ucap Pemimpin DPD AfD di Brandenburg, Andreas Kalbitz, Rabu (24/1).

Dilansir CNN, Kalbitz mengatakan Wagner mengundurkan diri karena alasan “urusan pribadi”. Dia mengaku mengetahui Wagner telah pindah agama menjadi Islam melalui percakapan telepon dengannya beberapa hari setelah anggotanya itu mundur.

Dia menuturkan bahwa “tidak pernah ada paksaan” bagi Wagner untuk mengundurkan diri.

“Partai mendukung kebebasan beragama,” katanya.

Kepada surat kabar Jerman, Der Tagesspiegel, Wagner mengatakan masalah perpindahan agamanya itu adalah masalah pribadi. Dia juga mengatakan eks partainya tidak pernah memaksa dia untuk keluar karena berpindah agama.

Wagner terpilih menjadi anggota AfD pada 2015 lalu. Sejak itu dia menjadi anggota komite partai daerah yang menangani masalah gereja dan komunitas-komunitas religius.

AfD semula terbentuk sebagai kampanye anti-Eropa pada 2013 lalu. Kini, partai sayap kanan itu menggaungkan kampanye anti-Islam dan anti-imigran.

Partai tersebut menentang keras keterbukaan negara Eropa kepada para pendatang. AfD mengkritik keras kebijakan Jerman menampung lebih dari satu juta pengungsi pada 2015 lalu.

Mengutip situs resmi DPD AfD Brandenburg, salah satu prinsip utama partai adalah menganggap bahwa “Islam bukan menjadi bagian dari Jerman”.

Beberapa waktu lalu, dalam sebuah jumpa pers, Pemimpin AfD Alexander Gauland mengatakan bahwa Islam ortodoks tidak sesuai dengan prinsip-prinsip negara hukum modern, sekuler, bebas, dan demokratis.

“Berkembangnya Islamisasi di Jerman merupakan tantangan mendesak bagi ketertiban umum, identitas budaya, dan ketenangan internal negara,” kata Gauland.

Pada pemilu federal 2017 lalu, AfD menjadi parpol dengan suara terbesar ketiga dengan perolehan 12,6 persen suara. (nat/cnn)