- Kepala Daerah Diundang Ikuti Anugerah Kebudayaan PWI di HPN 2026
- Ngopi Bareng Forkopimda, Danrem 064/Maulana Yusuf Dorong Sinergi Nyata Bangun Banten
- Kecamatan Larangan Kota Tangerang Salurkan Bantuan Sosial untuk Anak Terlantar dan Disabilitas
- Apa Jadinya Jika TNI, Pemerintah, dan Rakyat Bergerak Bersama? TMMD ke-126 Jawab dengan Aksi Nyata di Pandeglang
- HUT ke-80 TNI di Banten: Soliditas Prajurit, Pengabdian Tanpa Batas . TNI Prima - TNI Rakyat - Indonesia Maju
Ratusan Kendaraan Terjebak di Cugenang-Cianjur
Cianjur – Ratusan kendaraan pemudik Natal tertahan sekitar dua jam di Jalur Cugenang-Cianjur, Jawa Barat, karena proyek pelebaran jalan yang masih berlangsung di Perempatan Loktian-By Pass.
“Saya sudah hampir dua jam terjebak di jalur ini, biasanya untuk sampai Cianjur dari Cugenang, hanya butuh waktu sepuluh menit. Katanya akibat proyek pelebaran jalan yang mengunakan alat berat,” kata Angga (34) seorang pengguna jalan, Sabtu (23/12/2017).
Dia menjelaskan, saat libur panjang seperti saat Natal dan tahun baru, Jalur Puncak-Cianjur, sudah dipastikan padat, namun kepadatan itu diperparah dengan pengerjaan proyek pelebaran jalan yang masih terus berjalan.
“Biasanya tidak seperti ini, namun sudah beberapa hari ini, pengerjaan proyek yang terkesan dipaksakan membuat parah kemacetan dari Cianjur menuju Cipanas atau sebalilknya. Harapan kami jangan sampai ini dibiarkan,” katanya.
Sementara hingga sore mnejelang, atrian kendaraan menuju Cianjur dari arah Cipanas, terus memanjang hingga Jalan Raya Cugenang, sejauh 5 kilometer dengan laju kendaraan terhenti selama beberapa puluh menit.
Satlantas Polres Cianjur, telah melakukan sejumlah rekayasa arus agar antrian tidak terus memanjang dan berhenti total karena menjelang natal volume kendaraan yang melintas di jalur tersebut, terus meningkat.
“Kami terus berupaya melakukan rekayasa arus agar antrean kendaraan tidak memanjang dari berbagai arah. Volume kendaraan bernopol luar kota, sudah mulai meningkat sejak dua hari terakhir,” kata petugas Lants yang minta namanya tidak dicantumkan. (ant)