- Pandeglang Launching Aplikasi “Didingklik” pada Upacara HUT RI ke-80
- Bupati Ratu Zakiyah Lepas 19 Siswa Asal Kabupaten Serang Berangkat ke Sekolah Rakyat Tangsel
- Musrenbang RPJMD 2025-2029, Bupati Serang Paparkan 16 Program Prioritas
- Gubernur Banten: Kuliah Bangun Karakter, Cakap Bekerja dan Persiapkan Masa Depan
- Hadiri HIMAS 2025, Gubernur Banten Andra Soni : Masyarakat Adat Jaga Nilai Budaya dan Kearifan Lokal
Panwaslu Tangerang: Kami Butuh Pengawas Partisipatif dari Masyarakat
Tangerang – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meminta masyarakat turut serta mengawasi pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Terlebih, Panwaslu memiliki keterbatasan personel untuk mengawasi ratusan calon anggota legislatif dan partai politik (parpol).
“Kami ingin proses perjalanan Pemilu 2019 nanti berjalan sesuai aturan, maka itu kami butuh pengawasan partisipatif dari masyarakat,” kata anggota Panwaslu Kota Tangsel, Muhammad Acep dalam Sosialisasi Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu 2019 di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Pengawasan partisipatif ini, menurut Acep sangat dibutuhkan mengingat keterbatasan Panwaslu dan jajarannya dari segi personel. “Melihat keterbatasan kami, tentunya kami sangat berharap aktifnya pengawasan partisipatif dari masyarakat ini. Bersama-sama kita jaga proses Pemilu ini dengan lancar,” tandasnya.
Ketua PCNU Kota Tangsel, Muhammad Thohir yang turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan penyelenggara dan partisipasi pengawasan masyarakat adalah bagian dari ibadah. Sehingga ia akan mengajak warga NU Kota Tangsel untuk turun mengawasi proses Pemilu 2019 nanti.
“Sudah ada fatwa dari para ulama bahwa politik uang adalah praktek yang haram, sehingga perang terhadap politik uang di Pemilu 2019 nanti harus terus disuarakan. Maka itu, kami akan ikut berpartisipasi dengan tugs pokok dan fungssi kami di NU,” ungkapnya.
Anggota Bawaslu Banten, Ali Fisal mengatakan partisiasi masyarakat menjadi bagian penting demi terciptanya Pemilu yang demokratis dan berkualitas.
“Banyak tahapan yang bisa masyarakat ambil peran di dalamnya, seperti mencari informasi tentang indeks kerawanan pemilu dan ini menjadi informasi penting pengawasan bersama-sama,” tandasnya. (jok)