Berita AktualBerita Internasional

Myanmar Akan Ambil Alih Desa Rohingya yang Dibakar

Internasional – Pemerintah Myanmar menyatakan akan mengambil alih lahan desa-desa etnis Rohingya yang dibakar dalam gelombang kekerasan di negara bagian Rakhine sejak akhir Agustus lalu.

“Berdasarkan hukum, lahan terbakar menjadi lahan yang dikelola pemerintah,” ucap Menteri Sosial, Pembangunan, dan Pemukiman Win Myat Aye, mengutip undang-undang pengelolaan bencana Myanmar, Kamis (28/9/2017).

Dalam undang-undang itu, pemerintah diberikan kewenangan untuk mengawasi pembangunan kembali daerah-daerah yang rusak akibat bencana, termasuk konflik.

Dikutip Reuters, Myat Aye mengatakan langkah ini “akan sangat efektif” untuk menyelesaikan ketegangan yang telah lama terjadi di Rakhine.

Meski begitu, dia tidak menjelaskan soal rencana, akses maupun prospek pemulangan para pengungsi setelah desa-desa tersebut dibangun kembali.

Pembangunan ini dikhawatirkan sejumlah pihak akan memperkecil kesempatan ratusan ribu pengungsi Rohingya, yang saat ini masih terdampar di Bangladesh dan sejumlah negara lain, untuk kembali ke kampung mereka di Rakhine.

Sejak krisis kemanusiaan kembali mencuat dan menyasar Muslim Rohingya di Rakhine, militer Myanmar dan warga lokal diduga kerap mengusir hingga menyiksa etnis minoritas itu dari kampung-kampung mereka.

Sejumlah pemantauan kelompok pegiat HAM melalui citra satelit menunjukkan ada upaya pembakaran secara sengaja terhadap sedikitnya 400 desa Rohingya oleh otoritas di sana.

Militer Myanmar juga diduga menenggunakan ranjau yang ditanam di perbatasan antara Bangladesh untuk mencegat para pengungsi Rohingya di sana agar tidak kembali ke negaranya.

Namun, Myanmar berkeras membantah seluruh tudingan tersebut dan justru menyalahkan kelompok bersenjata Pasukan Penyelamat Rohingya Arakan atau ARSA atas penyerangan warga sipil di Rakhine , termasuk pembakaran desa-desa tersebut. (aal/cnn)