- Grand Opening Press Club Indonesia SMSI, Ketua Dewas TVRI Soroti Monopoli Platform Teknologi Global
- Disperindag Banten Raih Predikat Informatif Peringkat ke-3 pada Penganugerahan KIP 2025
- Hadapi Puncak Musim Hujan, Pemkot Tangerang Pastikan Stok Bantuan Logistik Bencana Aman
- SMSI Banten Gelar Musprov di Pantai Sawarna, Perkuat Konsolidasi dan Soliditas Media Siber
- Gubernur Banten : Kerukunan Umat Jadi Ukuran Kemajuan Daerah
Akademisi Nilai Timses dan Simpatisan Tidak Produktif
Serang – Meskipun imbauan untuk tidak melakukan kampanye hitam atau black campaign sudah dilakukan sejumlah petinggi partai dan juga pihak kepolisian, tetapi aksi saling mengungkapkan kelemahan pasangan calon atau paslon gubernur dan wakil gubernur Banten terus terjadi. Di media sosial, aksi ini bahkan semakin gencar dilakukan sejumlah pihak baik tim sukses maupun simpatisan paslon. Para akademisi menilai aksi black campaign ini tidak produktif dan kurang efektif.
“Kampanye negatif seperti itu tidak produktif dan kurang efektif digembar-gemborkan. Menjadi kurang produktif para tim sukses atau simpatisan ini jika terus dilakukan hanya untuk mengurangi simpatik massa dalam memilih calon bersangkutan,” kata Rektor Untirta, Sholeh Hidayat, kemarin.
Ia menyarankan agar tim sukses ataupun simpatisan lebih mengedepankan sosialisasi program calon bersangkutan agar masyarakat mengerti.
Saat ini, hanya ada dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten yang sudah mendaftarkan diri ke KPUD Banten. Pasangan pertama Wahidin Halim-Andika Hazrumi maju dengan dukungan 7 partai koalisi yaitu partai Golkar, Demokrat, PKS, Hanura, PAN, Gerindra, dan PKB. Sementara pasangan Rano Karno – Embay Mulya Syarif mendaftar dengan diusung PDIP, PPP, dan Partai Nasdem. (Henny)
